SIDOARJO - Tuntutan Deltamania agar pelatih Jorg Peter Steinebrunner mundur dari Deltras pasca dikalahkan Sriwijaya FC 0-1 (13/) langsung dijawab pelatih asal Jerman tersebut.
Tak perlu menunggu lama, Steinebrunner langsung mengundurkan diri dari Deltras kemarin (14/4). Langakah ini dia lakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kegagalannya mengangkat prestasi Deltras dalam Indonesia Super League (ISL) 2011-2012.
Ya, manajamen Deltras memang mematiok target timnya bisa menduduki peringkat atas klasemen sementara. Namun, dibawah kendali Steinebrunner, tim pujaan Deltamania ini malah terperosok di dasar klasemen. Hanya mengoleksi 15 poin dari 18 pertandingan membuat Deltras harus puas berada di zona degradasi, yakni peringkat 17 dari 18 tim. "Ya, saya mundur dari posisi pelatih," kata dia kepada Jawa Pos, kemarin (14/4).
Menurut Steinebrunner, mundur dari pelatih adalah bagian yang tak terpisahkan dalam dunia sepak bola. Dia lantas mengucapkan terima kasih kepada seluruh penggawa Deltras," Deltamania atas dukungannya selama ini. "Juga kepada manajemen Deltras yang telah memberikan saya kesempatan untuk menjadi pelatih. Ini adalah perpisahan yang sangat emosional," ucapnya
Setelah mundur dari pelatih, rencananya, mantan pemain timnas U-21 Jerman itu akan kembali ke Singapura untuk menemui keluarganya. "Mungkin setelah dari Singapura, baru saya akan memikirkan rencana apa yang harus saya lakukan selanjutnya," lanjut Steinebrunner.
Direktur Utama PT Delta Raya Sidoarjo, Dicky Hartanto" membenarkan kabar mundurnya, Steinebrunner. Menurut dia, sebelum mundur manajemen memang melakukan evaluasi cepat setelah Mijo Dadic dan kawan-kawan dibuat kalah oleh Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC.
"Ini memang keputusan yang sangat berat. Namun kami juga tidak bisa memungkiri adanya tuntutan berbagai pihak yang menginginkan tim ini segera beranjak dari dasar klasemen. Kami yakin para pemain bisa memahami hasil evaluasi ini dan tetap semangat meningkatkan performa tim,"katanya.
Menurut pria berbadan subur ini, tidak hanya pelatih, manajemen juga melepaskan" dua asisten pelatih Robert Scully dan pelatih fisik Troy Medicana. Kendati begitu, Deltras belum bisa melepaskan Steinebrunner sepenuhnya. Pelatih yang telah menangani Deltras selama putaran pertama ini akan dipromosikan menjadi direktur tekhnik PT Delta Raya Sidoarjo. "Dia akan menangani Deltras Football Academy plus program-program pembinaan pemain sepak bola usia dini di Sidoarjo," timpal Dicky.
Nah, untuk menggantikan posisi Steinebrunner tersebut, manajemen mempercayakan posisi pelatih kepada Blitz Tarigan. Pria yang selama ini berposisi sebagai pelatih kiper di Deltras. Blitz ditunjuk lantaran memiliki pengalaman luas tentang ilmu kepelatihan. "Komunikasinya dengan manajemem juga bagus. Semoga di bawah kendali Blitz, Deltras bisa lebih baik," bilang Dicky.
Saiful Baqirok, koordinator Deltamania mengatakan, sebananrya tidak ada yang salah dengan kepemimpinan Steinebrunner. Tapi, Deltras terperosok ke dasar klasemen akibat dari pengaturan jadwal kompetisi yang amburadul. "Di awal putaran kedua kami seharusnya bermain melawan Persisam. Tapi, mengapa PT Liga Indonesia membuat kami bentrok melawan Sriwijaya. Ini adalah bentuk nyata kezaliman yang dipraktekan bagi tim kami," tuding Baqirok. (dik/ko)
Data Blitz Tarigan
Tempat/Tgl Lahir: Medan 5 oktober 1969
Kebangsaan: Indonesia
Karir Pelatih:
2003-2004 Pelatih kiper Persemai Dumai
2005: Pelatih kiper Timnas U-13 AFC Festival di Kamboja
2005: Pelatih kiper Timnas U-17 Piala AFF U17 di Thailand
2006: Pelatih kiper Timnas U-17 Pra Piala Asia U-17 di Laos
2006-2008 Pelatih kiper Persiko Kotabaru
2008 : Asisten Pelatih PSS Sleman
2008 : Pelatih kepala PSAD Indonesia
2008: "Asissten Pelatih Tim DKI di PON Kaltim 2008
2009 : Director of Football Coaching Barie Scool of Management
2009-2010 : Pelatih kiper Persisam ISL
2010 - 2011 : Pelatih Kepala PON DKI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu Keputusan FIFA, Kontrak Riedl Masih Sementara
Redaktur : Tim Redaksi