Nasib point guard New York Knicks, Stephon Marbury, masih terkatung-katungTapi, bisnis sepatu murahnya, Starbury, kembali menemukan jalan
BACA JUGA: MU, Chelsea, dan Liverpool Saling Gusur
Setelah bangkrutnya Steve & Barry's, merek itu kini dijual secara online.-----
KARIR basket Stephon Marbury masih macet
Upaya''membeli'' kontraknya terus menemui jalan buntu (tidak ketemu kesepakatan harga)
BACA JUGA: Federer Tunggu Nadal
Sementara upaya pertukaran dengan tim lain tidak semudah yang dibayangkan.Dalam hal karir, Marbury akan menunggu sampai mendekati 19 Februari nanti
BACA JUGA: Taufik Resmi Ceraikan Pelatnas
Kalau tanggal itu lewat tanpa keputusan, dia terancam tidak bakal main sama sekali musim ini.Sisi positifnya ya itu tadi, dia masih akan dibayar untuk tidak bermainDan, dengan duit pribadi (yang sudah dia kumpulkan selama sepuluh tahun lebih berkarir di NBA), Marbury bakal terus memperjuangkan merek pribadinya, Starbury.
Pada 2006, merek itu mendapat banyak acungan jempol karena menyediakan produk-produk kualitas tinggi dengan harga di bawah USD 15 atau tak sampai Rp 150 ribuTermasuk sepatu basket yang dia kenakan di lapangan.
Sayang, meski laris bak kacang goreng, situasi ekonomi menyebabkan jaringan gerai Steve & Barry's -yang menjual Starbury secara eksklusif- bangkrutAkhir tahun lalu, ratusan toko perusahaan itu di seluruh penjuru Amerika ditutupNaiknya biaya terus menekan-margin penjualan mereka yang sudah sangat tipisVolume penjualan sudah tak bisa lagi diandalkan.
Belakangan, Marbury pun menggandengkan Starbury-nya dengan Amazon.com, situs penjualan online terbesarSitus Starbury.com, yang selama ini hanya untuk memajang gambar, sekarang juga siap melayani pesananPilihannya belum banyak, tapi sudah ada cukup produkHarga juga tidak lagi paten di bawah USD 15 karena ada sepatu yang harganya di kisaran USD 20, tapi masih tergolong sangat murah.
Rencananya, Starbury bukan hanya terdiri atas sepatu dan sportswear, tapi juga buku, CD, DVD, parfum, dan lain sebagainyaMarbury bahkan menggandeng bintang hip-hop Bow Wow yang juga bakal punya rangkaian produk Starbury sendiriJangka panjangnya, Marbury berniat membuka sendiri jaringan toko secara fisik.
''Saya sekarang sudah menjadi department store,'' kata Marbury seperti dikutip New York Post''Steve & Barry's sudah berakhirTapi, saya masih survive,'' tambah pria 31 tahun itu.
Marbury menegaskan, apa yang dikejar sekarang lebih besar daripada basket''Ini kesempatan untuk mengubah kehidupan orang (dengan menyediakan barang berkualitas dengan harga terjangkau),'' ucapnya.
Cara menjual online ini juga dia klaim berpotensi lebih besar daripada lewat toko-toko Steve & Barry's''Lewat Steve & Barry's, nama saya muncul di 126 tokoSekarang saya bisa dijangkau oleh enam sampai tujuh juta orang yang setiap hari mengakses Amazon.com,'' tandas Marbury, yang mengaku memberikan bagian tujuh persen dari revenue-nya untuk situs populer tersebut.
Untuk menjalankan Starbury, Marbury punya kantor di Durham, North CarolinaTotal karyawannya hanya 12 orang(aza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lolos Semifinal tanpa Tanding
Redaktur : Tim Redaksi