jpnn.com - GITARIS Amerika Serikat Steve Vai akhirnya datang lagi ke Jakarta, setelah konser pertamanya pada 1996. Salah satu ‘dewa gitar’ dunia itu tampil di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Senin malam (22/7).
Meski digelar saat Ramadan, konser mantan gitaris band Whitesnake itu tetap dipadati penonton. Vai mengawali aksinya dengan menyuguhkan Racing The World. Saat distorsi gitar Vai mulai meraung-raung, seketika itu pula penggemarnya mulai histeris.
BACA JUGA: Menjanda, Tata Janeta Sahur dengan Mie Rebus
Dia membawakan Velorum sebagai lagu kedua. ”Selamat malam, apa kalian puasa?” sapa Vai dalam bahasa Indonesia. ”Senang bisa kembali ke Jakarta setelah 1996,” sambung pria kelahiran New York, 6 Juni 1960 itu dalam bahasa Inggris.
Vai terkenal jago memberikan kejutan di atas panggung. Malam itu misalnya, tiba-tiba dia muncul dengan kostum ala robot dengan lampu LED dari kaki hingga bahu, plus sejenis helm yang menyala dalam gelap. Lalu, dia memainkan The Ultra Zone.
Vai pun sempat menarik dua penonton ke panggung. Mereka diminta menirukan bunyi instrumen dengan mulut atau melakukan sketching. Kumpulan bunyi itu lalu ditiru Vai dengan permainan gitarnya, dan diimprovisasikannya menjadi sepenggal komposisi baru.
BACA JUGA: Momo Geisha Liburan ke Jepang Bareng Pacar
Musisi yang telah menjual 15 juta keping album itu meliukkan badannya mengikuti irama musik, dan terlihat tanpa beban memainkan gitarnya dalam berbagai gaya. Terkadang dia membungkuk, berputar, mengangkat gitar ke atas, berpose, sembari jari-jari panjangnya melik-liuk menjelajahi dawai gitarnya mencapai nada-nada melengking dan melodi yang rumit. Vai menutup konsernya dengan For The Love of God dan Taurus Bulba. (ash)
BACA JUGA: Venna Melinda Tuduh Ivan Pancing Emosi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sacha Baron Cohen Urung Perankan Freddie Mercury
Redaktur : Tim Redaksi