Stok gula yang dikuasai distributor UD Benteng Baru misalnya, tersedia sebanyak 4.881 ton. Jumlah sebanyak ini diprediksi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulsel selama setengah bulan dan akan dimasukkan secara bertahap 8.000 ton.
Produsen tepung terigu di Makassar PT Eastern Pearl Flour Mills memiliki stok 6.500 ton dan aman hingga 1,2 bulan. PT Eastern Pearl Flour Mills memproduksi tepung terigu 2.000 ton per hari, termasuk memenuhi kebutuhan wilayah Kawasan Timur Indonesia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Irman Yasin Limpo, mengakui peringatan hari raya pasti cukup memengaruhi naik turunnya harga. Namun, hanya terbatas pada komoditi tertentu.
"Komoditi yang harganya berpotensi naik di antaranya daging, cabai, bumbu dapur. Kebutuhan masyarakat lebih tinggi dari hari biasa," tutur Irman seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Kamis (18/10).
Pergerakan harga yang terlalu tajam telah diantisipasi dengan menjamin ketersediaan stok dari beberapa distributor. Petugas lapangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel juga melakukan pemantauan dan pengecekan harga di pasar tradisional setiap hari.
Harga berlaku di pasar tradisional selama satu pekan terakhir seperti beras Rp7.700 per kilogram, gula pasir Rp12.000, minyak goreng curah Rp9.000 per liter, daging sapi Rp70.000 per kilogram, telur ayam Rp15.000 per kilogram, dan tepung terigu Rp7.500-Rp8.000 per kilogram.
Beberapa komoditi juga mulai naik harganya meskipun tidak begitu drastis. Di antaranya, daging ayam broiler dari Rp17.500 per kilogram pada 16 Oktober menjadi Rp18.000 pada 17 Oktober, kemarin. Sementara cabai kecil biasa justru turun Rp1000 dari Rp21.000 per kilogram. (rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Rp 24,3 Juta Bebas Pajak
Redaktur : Tim Redaksi