jpnn.com - PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memastikan stok beras masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir 2023.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir.
BACA JUGA: Berangkatkan Pemenang Jalan Sehat Umrah, Dave Titip Doakan Golkar & Airlangga Menang di Pilpres 2024
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan Sumsel setiap tahun selalu dalam kondisi surplus beras.
Sebab, Sumsel merupakan salah satu provinsi penghasil beras cukup besar di Indonesia.
BACA JUGA: Bulog Gelontorkan 186 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar
“Setiap tahun kita selalu surplus karenanya beras di Sumsel melimpah,” kata dia di Palembang, Sumsel, Kamis (2/2).
Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, dari 470.603 hektare lahan sawah yang ada, mampu dihasilkan sebesar 2,9 juta ton jumlah produksi gabah kering giling (GKG).
BACA JUGA: Tekan Angka Stunting, Ganjar Pranowo Luncurkan Program Beras Fortifikasi
Adapun jumlah produksi GKG petani setiap kabupaten/kota tersebut diketahui mengalami peningkatan ketimbang satu tahun sebelumnya yang merealisasikan sebesar 2,6 juta ton.
Oleh karena produksi melimpah ini, Herman memastikan bahwa Sumsel tidak perlu adanya beras impor.
“Sumsel sendiri kondisinya jauh dari cukup, harapan kita, jika bisa tidak atau seminimal mungkin beras impor,” imbuhnya.
Dari jumlah produksi tersebut juga disiapkan Pemerintah Provinsi Sumsel dan Perum Bulog wilayah Sumsel-Babel untuk memenuhi kebutuhan beras menghadapi kondisi tanggap darurat dampak bencana alam hidrometeorologi 2023.
Adapun diketahui masing-masing berjumlah sebanyak 200 ton beras disimpan di gudang Dinas Sosial Provinsi Sumsel dan sebanyak 100.000 ton beras tersimpan di gudang penyimpanan Bulog. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi