Ketua PMI Kota Malang, Bambang PU mengatakan, disetiap akhir tahun biasanya terjadi peningkatan permintaan darah. Salah satu penyebabnya yakni meningkatnya angka kecelakaan.
“PMI tetap memberi pelayanan dan berupaya agar stok darah tetap stabil sehingga bisa memenuhi permintaan rumah sakit yang dilayani PMI,” jelas Bambang yang juga Wawali Kota Malang ini, Kamis (20/12).
Dia menjelaskan, kebutuhan darah warga Kota Malang dalam kurun waktu satu tahun ini mencapai 20 ribu kantong darah. Namun dalam waktu setahun, PMI bisa mendapat 50 ribu kantong darah. “ Jadi masih cukup persediaan darah," ujarnya.
Sedangkan sisa darah sekitar 30 ribu kantong darah, kata Bambang, digunakan untuk menutupi kebutuhan darah di beberapa rumah sakit. Diantaranya Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), RST Soepraoen dan rumah sakit lainnya.
“Sedangkan rumah sakit di Kota Malang tak hanya melayani warga dalam kota saja, tetapi juga banyak pasien dari luar Malang. Kita bisa memenuhi kebutuhan darah pasien dari luar Malang,” kataya.
Ketersediaan darah yang cukup di PMI Kota Malang ini karena tak lepas dari antusias warga Malang yang mendonorkan darahnya. Bahkan warga kota pendidikan ini sudah menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup.
Fenomena donor darah sebagai gaya hidup ini tampak pada antusiasnya warga mendonorkan darahnya secara sukarela. Banyaknya pendonor darah juga didominasi oleh generasi muda.
Hal ini tampak pada gerai donor darah milik PMI Kota Malang di MOG. Selain shoping dan kongkow-kongkow, kaum muda biasanya mampir ke gerai donor darah MOG untuk mendonorkan darahnya. (van)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur, Wagub, Sekda, Masih Terima Upah Pungut
Redaktur : Tim Redaksi