SUKABUMI- Menjelang puasa tahun ini, persediaan gabah di petani semakin berkurang. Hal tersebut terjadi karena saat-saat ini adalah musim penanaman.Dari setiap tempat penggilingan padi yang dijumpai Radar Sukabumi (Grup JPNN), hampir semuanya mengaku kesulitan untuk memdapatkan gabah. D isamping awal musim penanaman, hal itu karena sedikitnya hasil panen yang didapat para petani.
Ukas, seorang pengelola penggilingan, menuturkan, saat ini ia kesulitan untuk memdapatkan gabah khususnya gabah lokal. Ia pun terpaksa harus mengambil gabah dari luar daerah, meskipun dengan harga agak tinggi. Selain itu, berkurangnya persediaan gabah itu karena pasokan hasil panen petani semakin berkurang lantaran serangan hama.
Saat ini, harga gabah menginjak Rp480 ribu/kwintal untuk gabah kering dari luar daerah seperti cianjur dan daerah lain, sedangkan untuk gabah kering lokal mencapai Rp455 ribu/kwintal."Itu pun untuk gabah lokal sangat jarang didapat,"akunya. Kemudian untuk gabah basah cianjur menginjak Rp430ribu/kwintal sedangkan gabah lokal Rp420ribu/kwintal.
Meskipun persediaan barang berkurang, tetapi harga gabah dari tangan tengkulak masih tergolong normal. Fahruddin pengelola penggilingan lainnya menyatakan, kesulitan gabah akan semakin parah sebulan mendatang. Sebab selain persediaan sedikit, saat ini merupakan musim pembibitan dan penanaman.
Seorang petani,Obay mengaku, saat ini hasil panen yang didapatnya berkurang sekitar 2,5 kwintal."Hal itu terjadi karena pada musim kemarin hampir semua padi terkena hama merah,"ujarnya. Selain itu, cuaca pada musim kemarin tergolong buruk untuk kalangan para petani. "Tidak sedikit dari para petani yang mengalami kerugian," akunya.
Diperkirakan, untuk musim mendatang, gabah akan kembali normal. Selain iklim yang sangat baik, serangan hama merah pun tidak menunjukan gejalanya. "Kita berharap, semua lancar dan kembali normal, terlebih saat ini menjelang puasa dan lebaran,"pungkas Unang. (cr7)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Ayam Segar Melonjak Tajam
Redaktur : Tim Redaksi