KOTA-Raut muka Rina (25), warga Jl Kh Azhari Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I, Sumsel terlihat kecewa. Pasalnya berharap bisa membeli gas elpiji ukuran 3 kg saat digelar operasi pasar di Kantor Kecamatan Seberang Ulu I tidak bisa terlaksana, ini karena saat dirinya dating stok gas elpiji yang disiapkan oleh Disperindagkop Kota Palembang, PT Pertamina dan Hiswana Migas sudah habis.
"Bagaimana tidak kecewa, sudah jauh-jauh dating ke kantor camat dengan harapan bisa membeli gas ukuran 3 kg. setelah sampai gas yang mau dibeli sudah habis. Padahal gas di rumah sudah habis dan tidak masak. Memang ada yang jual dekat rumah, tapi harganya mencapai Rp 22 ribu/tabung," katanya yang datang dengan naik motor tersebut, Sabtu (27/4).
Apalagi diakui Rina, selama ini untuk mendapatkan gas ukuran 3 kg sangat sulit, meskipun ada juga harus antri dan mahal. "Paling tidak dengan bisa membeli gas, saya bisa masak di rumah. Sebab sudah beberapa hari ini saya masak menggunakan minyak tanah. Dari pada tidak masak, sebab saya juga punya anak kecil. Jadi kalau tidak masak, kasihan anak saya harus makannya," terangnya.
Untuk itu, seharusnya dengan diadakannya operasi pasar, pihak pemerintah dapat memperbanyak stok yang akan dijual ke masyarakat. Sebab kalau dipukul rata dengan kecamatan lain tentu jumlahnya tidak akan sama. Apalagi di Kecamatan Seberang Ulu I merupakan daerah penduduk terbanyak kedua setelah Kecamatan Ilir Timur II. "Kalau bisa, nanti bisa ditambah. Sebab ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tegasnya.
Rinal, staff Kecamatan Seberang Ulu I menjelaskan, pelaksanaan operasi pasar di Kecamatan Seberang Ulu I dimulai sejak pukul 08.00 WIb dengan jumlah stok yang disiapkan sebanyak 1.600 an tabung gas ukuran 3 Kg. Dan sejak pukul 06.30 Wib puluhan warga sudah memenuhi halaman kantor untuk mendapatkan tabung gas elpiji ukuran 3 kg.
"Sebenarnya jatah untuk Kecamatan Seberang Ulu I sebanyak dua truk, namun karena di Kecamatan Ilir Barat I yang membeli sedikit, akhirnya dialihkan ke Kecamatan Seberang Ulu I. Dan meski sudah ditambah, masih tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan sampai pukul 15.00 Wib warga masih terus berdatangan. Untuk setiap warga maksimal pembelian sebanyak dua tabung dengan harga Rp 14 ribu/tabung," terangnya.
Karena itu, dirinya berharap agar saat dilakukan operasi pasar jumlahnya bisa ditambah dari saat ini. Sebab dengan jumlah 1.600 an saja yang disiapkan masih belum mencukupi. "Paling tidak ada penambahan 100 persen dari jumlah saat ini. Dengan jumlah penduduk lebih dari 126 ribu, tentu juga dibutuhkan lebih banyak lagi," pungkasnya. (afi)
"Bagaimana tidak kecewa, sudah jauh-jauh dating ke kantor camat dengan harapan bisa membeli gas ukuran 3 kg. setelah sampai gas yang mau dibeli sudah habis. Padahal gas di rumah sudah habis dan tidak masak. Memang ada yang jual dekat rumah, tapi harganya mencapai Rp 22 ribu/tabung," katanya yang datang dengan naik motor tersebut, Sabtu (27/4).
Apalagi diakui Rina, selama ini untuk mendapatkan gas ukuran 3 kg sangat sulit, meskipun ada juga harus antri dan mahal. "Paling tidak dengan bisa membeli gas, saya bisa masak di rumah. Sebab sudah beberapa hari ini saya masak menggunakan minyak tanah. Dari pada tidak masak, sebab saya juga punya anak kecil. Jadi kalau tidak masak, kasihan anak saya harus makannya," terangnya.
Untuk itu, seharusnya dengan diadakannya operasi pasar, pihak pemerintah dapat memperbanyak stok yang akan dijual ke masyarakat. Sebab kalau dipukul rata dengan kecamatan lain tentu jumlahnya tidak akan sama. Apalagi di Kecamatan Seberang Ulu I merupakan daerah penduduk terbanyak kedua setelah Kecamatan Ilir Timur II. "Kalau bisa, nanti bisa ditambah. Sebab ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tegasnya.
Rinal, staff Kecamatan Seberang Ulu I menjelaskan, pelaksanaan operasi pasar di Kecamatan Seberang Ulu I dimulai sejak pukul 08.00 WIb dengan jumlah stok yang disiapkan sebanyak 1.600 an tabung gas ukuran 3 Kg. Dan sejak pukul 06.30 Wib puluhan warga sudah memenuhi halaman kantor untuk mendapatkan tabung gas elpiji ukuran 3 kg.
"Sebenarnya jatah untuk Kecamatan Seberang Ulu I sebanyak dua truk, namun karena di Kecamatan Ilir Barat I yang membeli sedikit, akhirnya dialihkan ke Kecamatan Seberang Ulu I. Dan meski sudah ditambah, masih tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan sampai pukul 15.00 Wib warga masih terus berdatangan. Untuk setiap warga maksimal pembelian sebanyak dua tabung dengan harga Rp 14 ribu/tabung," terangnya.
Karena itu, dirinya berharap agar saat dilakukan operasi pasar jumlahnya bisa ditambah dari saat ini. Sebab dengan jumlah 1.600 an saja yang disiapkan masih belum mencukupi. "Paling tidak ada penambahan 100 persen dari jumlah saat ini. Dengan jumlah penduduk lebih dari 126 ribu, tentu juga dibutuhkan lebih banyak lagi," pungkasnya. (afi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati: Tidak Ada Pemekaran Selama Saya Memimpin
Redaktur : Tim Redaksi