jpnn.com, CIANJUR - Stok masker di sejumlah apotek di Cianjur kosong. Bahkan, Apotek Kimia Farma yang biasa menjual masker dengan harga normal Rp 1.500 per buah, sudah tidak memiliki persediaan sejak dua bulan terakhir.
"Kami sudah mencoba mencari stok masker kemana-mana karena masih tingginya permintaan. Namun sejak stok kosong kami terpaksa memasang kertas pemberitahuan di pintu masuk apotek," kata Apoteker Kimia Farma Siti Rosita kepada wartawan, Senin.
BACA JUGA: Masker-Hand Sanitizer Ditimbun di Cibinong Bogor, 4 Orang Diamankan
Ia menjelaskan, kosongnya stok masker dan cairan pembersih tangan, membuat pihaknya memfokuskan sosialisasi terkait penggunaan masker yang tepat sasaran sebaiknya untuk warga yang sakit.
"Selama ini tingginya pemakaian masker untuk warga yang sehat, sebenarnya masker itu digunakan untuk yang sakit agar tidak menularkan penyakit yang diderita pada yang sehat. Kalau sudah ada stok, kami akan beritahukan pada warga," katanya lagi.
BACA JUGA: Polda Banten Gerebek Pabrik Masker di Serang
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto langsung melakukan sidak ke sejumlah apotek untuk memastikan stok masker yang dilaporkan kosong di sebagian besar apotek yang ada di wilayah hukum Cianjur.
Bahkan Apotek Kimia Farma yang pertama kali didatangi sudah tidak memiliki stok sejak dua bulan terakhir.
BACA JUGA: Wapres Maruf Amin: Negara Ini Sedang Menghadapi Tantangan
"Baru satu pekan ini stok masker kosong karena dalam sidak sebelumnya kami masih mendapati apotek yang menjual masker, meskipun stok mereka hanya tinggal beberapa belas buah," katanya.
Pihaknya akan mengupayakan berbagai langkah agar stok masker kembali ada di apotek di Cianjur berkoordinasi dengan berbagai pihak, meskipun keberadaan masker tidak menjamin pemakai sehat dan tidak tertular penyakit.
"Kami mengimbau warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Penggunaan masker seharusnya untuk yang sakit, ketersediaannya harus ada untuk mereka yang sakit," katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini tidak ada pembelian masker secara besar-besaran yang dilakukan warga. "Kami juga belum menemukan adanya penimbunan masker," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti