Stok Melimpah, Harga Murah

Kamis, 18 Juli 2013 – 05:20 WIB
SURABAYA - Melimpahnya stok gula diduga menjadi penyebab turunnya harga tender yang berlangsung dua bulan terakhir. Ketua Kompartemen Manajemen Ikagi (Ikatan Ahli Gula Indonesia) Adig Suwandi mengatakan turunnya harga tender gula semata-mata mengikuti hukum pasar, yakni harga turun saat jumlah yang ditawarkan lebih banyak dibanding permintaan.

"Sebenarnya ini agak aneh juga karena komoditas lain seperti cabai rawit dan daging harganya melonjak. Ada kemungkinan ini karena stok gula yang berlebih," katanya kemarin (17/7).   

Saat memasuki musim giling, produksi gula 2012 masih ada. Karena itu, meski ada potensi kenaikan permintaan gula selama puasa dan Ramadan sebesar 10-15 persen, pasokan yang tinggi membuat harga tetap stabil.

"Makanya harga gula malah menurun," tandasnya. Harga pada level tender minggu lalu sudah di bawah Rp 9.700 per kg.     

Selain itu, harga gula dunia memberi pengaruh signifikan terhadap penurunan harga domestik. Harga gula dunia kurang dari USD 500 per ton FOB (harga di negara asal, belum pengapalan dan premium).

"Bagaimana pun harga dunia menjadi salah satu pertimbangan bagi pedagang saat membeli atau menjual gula. Masalah lain, ada pembanding yakni gula rafinasi berbahan baku raw sugar impor," ungkap Adig.    

Terkait belum keluarnya harga pembelian pemerintah (HPP), itu tidak berdampak langsung terhadap penurunan harga. "Tapi secara psikologis pasar terpengaruh," tandas dia.

Dari survei biaya pokok produksi (unit cost) oleh Dewan Gula Indonesia (DGI) ke sejumlah pabrik gula, memang ada kenaikan meski tipis. Padahal, di saat kenaikan unit cost tipis, estimasi capaian rendemen tahun ini tidak jauh berbeda dengan 2012.     

"Nah itu menjadi fatal ketika pengaruh kondisi cuaca berupa hujan berkepanjangan, sehingga untuk mencapai rendemen yang tinggi tidak mudah. Sedangkan harga cenderung turun dari waktu ke waktu. (res/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendag Yakin Daging Impor tak Mampir di Tengkulak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler