Stop, Sepak Bola jadi Mainan Politik!

Kamis, 19 Januari 2012 – 17:56 WIB

JAKARTA -- Kisruh persepakbolaan Indonesia yang terjadi saat ini lebih dipicu urusan pengkubuan politik. Dengan kata lain, sepak bola menjadi ruang pertarungan politik. 

"Ke depan harus dibuat jangan sampai ada politisasi di sepakbola," tegas Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, Kamis (19/1), kepada JPNN, di Jakarta.

Ia berharap masalah yang ada di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bisa segera tuntas.

Dia pun menegaskan, tidak menutup kemungkinan DPR menghentikan anggaran bilamana kekisruhan terus terjadi di tubuh PSSI.

"Ya tidak menutup kemungkinan, bisa saja terjadi. Dulu banyak menghabiskan dana APBD  misalnya di daerah, itu menjadi hal yang sangat luar biasa," kata Sekjen PAN, itu.

Dia mencurigai di balik kekisruhan panjang di PSSI pasti ada sesuatu hal yang tersembunyi.

"Dan kedua mengapa ini menjadi sangat menarik, pasti ada sesuatu yang tersembunyi yang tak terlihat bagaimana dunia pesepakbolaan kita. Yang tentunya hanya diketahui oleh orang-orang tertentu," katanya.

"Kenapa bisa sedemikian itu, pasti kan ada kepentingan tertentu, selain politisasi mungkin ada hal lain. Saya sendiri tidak tahu," kata Taufik.

Tapi, tegas dia, santer-santernya konon seperti itu. "Itulah barangkali yang harus kita buang jauh-jauh," katanya.

Ia mengajak dunia pesepakbolan Indonesia kembali pada fokus  prestasi dan kembali pada bagaimana mengembangkan bibit unggul. "Ini  yang sangat diinginkan masyarakat," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tertahan di Kandang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler