jpnn.com, JAKARTA - Platform digital Bhinneka.com menyiapkan sejumlah strategi untuk mengembangkan usaha di industri e-commerce.
Dalam pengembangan usaha, Bhinneka.com melayani pengadaan (eProcurement) yang menawarkan efisiensi biaya hingga 25 persen per tahun melalui platform Bhinneka.com Bisnis.
BACA JUGA: Gandeng Fintech, Bhinneka.com Bantu UMKM Naik Kelas
Pengadaan itu bekerja sama dengan LKPP untuk pengadaan pemerintah dengan menawarkan 150.000 SKU dari 9.000 suppliers.
Saat ini, Bhinneka.com menggarap enam lini bisnis, mulai dari produk Teknologi Informasi (TI) dan Maintenance, Repair & Operational (MRO), digital printing solution, offline store dan service center, business solution, B2B2B platform marketplace, hingga digital products.
BACA JUGA: Bhinneka Gandeng Triasse Sediakan Rapid Test Corona
Dari keenam lini bisnis yang terintegrasi, offline store & service center menjadi salah satu tulang punggung strategi omnichannel Bhinneka.com.
"Sementara dari sisi penjualan, proporsi produk di Bhinneka.com tergolong berimbang," kata Chief of Commercial and Omnichannel Bhinneka.com Vensia Tjhin, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/10).
BACA JUGA: Bhinneka.com Bertransformasi Jadi Business Super-Ecosystem
Menurut Vensia Tjhin, sektor perdagangan digital tengah bergairah dan aksi korporasi dilancarkan oleh sejumlah perusahaan untuk mengkonsolidasikan bisnisnya.
"Kami mempersiapkan dua sampai tiga hal yang bisa membuat kami memenangkan pasar," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa selama pandemi COVID-19 dari masa PSBB hingga PPKM, kategori produk IT dan MRO mendominasi transkasi di Bhinneka.com, bersamaan dengan perlengkapan kesehatan yang mengalami kenaikan.
"Ada transaksi yang naik, ada juga yang turun. Beberapa sektor terjadi pelambatan, tapi ada yang meningkat, jadi cukup berimbang," tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh