jpnn.com, JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol (Tbk) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,152 triliun pada 2017.
Jumlah itu meningkat lima persen dibandingkan periode yang sama 2016 lalu yang berjumlah Rp 1,096 triliun.
BACA JUGA: Pak Anies, Please Setop Sirkus Lumba-Lumba Ancol
Laba terakumulasi sebesar Rp 220 miliar atau naik 68,33 persen dibandingkan edisi sama 2016 sebanyak Rp 130,82 miliar.
Lonjakan itu ditopang ledakan pengunjung sebesar 3,47 persen menjadi 18,7 juta dari periode sama 2016 sejumlah 18,1 juta.
BACA JUGA: Dipasangi Garis Polisi, Arung Jeram Dufan Belum Beroperasi
”Selain itu, kenaikan laba juga akibat beban lain-lain turun 79 persen,” beber Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Paul Tehusijarana, Senin (14/5).
Manajemen optimistis dapat mengembangkan bisnis sepanjang tahun ini.
BACA JUGA: Dont Cry, Indonesia Raya
Optimisme itu dimulai dengan mewujudkan sejumlah inovasi sejak tahun lalu.
Antara lain pembukaan restoran perdana yaitu Kafe Hoax di Pantai Lagoon, penambahan dua seluncuran baru di Atlantis Water Adventure, dan pencanangan konsep baru Pulau Bidadari yaitu The Soul of Batavia.
Segmen properti secara resmi telah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan pengembang asal Australia.
Kedua belah pihak mengembangkan kawasan hunian vertikal mewah di area Ancol Barat yang mengusung konsep water front living.
Selain itu, perusahaan fokus pada inovasi-inovasi sudah direncanakan sebelumnya. Perseroan mematok segmen rekreasi dapat meluncurkan wahana baru.
Yakni, star shape, dream station, wave swinger, new 4D theater, penambahan jalur kereta wisata Sato-Sato, revitalisasi Pasar Seni Ancol dan juga pengembangan Seaworld Ancol. (dew)
Redaktur & Reporter : Ragil