Strategi Pemerintah Hidupkan Lagi Tuban Petro

Sabtu, 25 Mei 2019 – 05:21 WIB
Sri Mulyani. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah siap menghidupkan kembali PT Tuban Petrochemical Industries (TPI) yang sempat mati suri akibat terjerat utang.

Salah satu caranya ialah mengupayakan agar utang TPI bisa dikonversikan menjadi saham.

BACA JUGA: Cara Pemerintah Genjot Industri Petrokimia

Perusahaan petrokimia itu masih mempunyai masalah gagal bayar utang sejak 2012. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, pemerintah menyiapkan dua solusi.

BACA JUGA: 11 Proyek Migas Berproduksi Tahun Ini

Yaitu, mengonversikan multiyear bonds (MYB) TPI menjadi saham milik pemerintah serta mengakuisisi TPI melalui PT Pertamina.

Hal itu dilakukan agar TPI dapat beroperasi di bawah kendali Pertamina. Saat ini pemerintah telah mempunyai 70 persen saham TPI.

MYB yang akan dikonversikasikan memungkinkan pemerintah untuk hampir sepenuhnya menguasai seluruh saham TPI.

Upaya-upaya itu dilakukan tak hanya agar pemerintah mendapatkan haknya. Namun, lebih dari itu, pemerintah merasa Indonesia menyimpan potensi produksi bahan baku kimia untuk industri yang bernilai tinggi.

Akan tetapi, Indonesia belum matang dari segi hulu industri. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, TPI dapat membantu mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.

Sebab, dengan aktif di industri hulu migas, impor bahan baku bisa dikurangi. ’’Dulu kita sudah inginkan ini akan dibangun (fasilitas pabrik petrokimia). Masalah TPI, banyak faktor masa lalu semenjak krisis (moneter 1998),” kata Ani –sapaan akrabnya.

TPI merupakan induk perusahaan dari PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) yang dibentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2001 silam.

TPI didirikan sebagai solusi penyelesaian utang TPPI sebanyak Rp 3,2 triliun. Setelah restrukturisasi selesai, pemerintah menguasai 70 persen saham TPI. Sebanyak 30 persen sisanya dimiliki PT Tirtamas Majutama, perintis TPPI pada 1995.

Selanjutnya, TPI kembali mengalami kesulitan keuangan. Sejak 2012, TPI juga dinyatakan gagal bayar utang kepada Pertamina.

’’Sekarang jumlah utang plus bunganya itu sudah cukup besar. Jadi mereka (TPI) tersandera kondisi itu,’’ tambahnya. Anak perusahaan Tuban Petro, yaitu TPPI, bisa memproduksi benzene, toluene, dan xylene (BTX), bahan baku industri kimia dasar, industri tekstil, serta industri kemasan.

Menteri BUMN Rini Soemarno enggan menjelaskan lebih detail mengenai rencana konversi utang tersebut. Yang jelas, pemerintah akan melakukan investasi untuk mendorong industri petrokimia.

’’Kami kembangkan, dong. Nanti kami investasi tambahan,” ujarnya. (rin/c17/oki)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler