Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, korban kali pertama ditemukan oleh ibunya, Sri Munjadi (69), dan kakak korban, Agus (45). Saat ditemukan, korban mengenakan kemeja warna kuning motif kotak-kotak dan celana kolor pendek warna putih bermotif kotak.
Seutas tali tambang mengikat lehernya yang dililitkan atap kamar mandi. Di mulutnya masih terselip sebatang rokok kretek.
Di lengan kiri korban terdapat luka sayat senjata tajam. Bercak darah ditemukan tidak hanya di tubuh korban. Di beberapa sudut rumah seperti lantai teras rumah korban, depan rumah, kasur di kamar korban, dan lantai dalam rumah menuju kamar mandi juga ditemukan bercak darah. Diduga, korban menyayat tangannya terlebih dahulu sebelum akhirnya gantung diri.
Tetangga depan rumah korban, Daroni (54), mengatakan, ibu dan kakak korban menemukan mayat korban di kamar mandi setelah pulang dari pengajian. Dalam keadaan syok, keduanya memberitahu warga sekitar untuk menolong korban. "Kami (warga, red) langsung lapor ke Polsek Semarang Barat," kata Daroni di lokasi kejadian.
Korban sudah lama mengalami gangguan jiwa. Ia berulangkali dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Bahkan, sampai kemarin korban masih menjalani perawatan rutin dari seorang dokter kejiwaan. "Sudah lama menderita sakit jiwa. Latar belakangnya yang saya tahu karena cintanya kandas," tambahnya.
Diungkapkannya, korban keseharian akrab dengan tetangga. Ia adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Di rumah Jalan Borobudur Raya, korban hanya tinggal berdua dengan ibunya. "Dengan tetangga komunikasinya baik. Bahkan baru kemarin ngomong ke saya minta nikah dan minta dicarikan pekerjaan," paparnya.
Ibu dan kakak korban masih syok, sehingga belum bisa dimintai keterangan.
Kapolsek Semarang Barat Kompol Yani Permana memaparkan, usai mendapat laporan pihaknya lalu berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang. Sekitar pukul 16.00, petugas Polsek Semarang Barat dan Inafis Polrestabes datang ke lokasi.
"Dari olah TKP (Tempat Kejadian Perkara, red), ditemukan obat yang dikonsumsi korban untuk perawatan kejiwannya," kata Yani di lokasi kejadian.
Lanjut Yani, tim medis yang turut datang ke lokasi sudah melakukan visum luar. Hasilnya, masih belum ditemukan tanda kekerasan lainnya. Korban dievakuasi menggunakan mobil ambulan di bawa ke kamar mayat RSUP dr Kariadi untuk autopsi.
"Belum ada dugaan lain terkati kejadian ini. Senjata tajam yang digunakan untuk menyayat lengan korban belum ditemukan. Kami masih melakukan pencarian," tukasnya. (ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa Bakar Mobil Pencuri Ternak
Redaktur : Tim Redaksi