jpnn.com, JAKARTA - Barisan penyerang Arema FC masih mandul hingga pekan ketiga Liga 1 2021. Bahkan gol yang tercipta saat takluk 1-2 dari PSS Sleman, Minggu (19/9), lalu dilesakkan Johan A Farizi, bek sayap mereka.
Gol itu juga bukan berasal dari open play atau kombinasi permainan, melainkan dari set piece bola mati. Melihat mandulnya lini depan, Pelatih Arema FC Eduardo Almeyda memilih untuk tidak menanggapinya panjang lebar.
BACA JUGA: Pembunuh Sadis Lolos dari Sergapan Polisi, Kini Diburu Anak Buah Iptu Yundri
"Saya selalu katakan, itu bukan karena satu pemain (striker tak bisa cetak gol, red). Jika menyederhanakan sepak bola seperti ini (kalah karena striker mandul, red), maka yang saya analisa bukan lagi tim, tetapi pemain, bukan itu," terangnya, usai laga.
Saat kembali disinggung mengenai pilihannya memainkan pemain-pemain yang memiliki mental penyuplai bola dan bukan pencetak gol, lagi-lagi pelatih asal Portugal itu menegaskan, bahwa saat timnya kalah itu bukan harus menilai seorang pemain.
BACA JUGA: Arema FC Keok dari PSS, Lini Depannya Kok Gini Amat Ya?
"Saya tak bicara soal individu, kalau tidak menang ya itu bukan tentang individu saja, tetapi tim," tegasnya.
Karena itu, dia meminta agar tidak ada penghakiman kepada pemain-pemainnya setelah hasil minor lawan PSS tersebut. Dia siap bertanggung jawab sebagai pelatih karena hasil tersebut.
BACA JUGA: Wali Murid Bersimbah Darah Disabet Celurit di Depan Sekolah Sang Cucu
"Jangan salahkan pemain, salahkan say asebagai pelatih," tandasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad