Studium Generale FHISIP UT, Leaderpreneurship Jadi Katalis Tansformasi Indonesia Emas 2045

Rabu, 22 November 2023 – 16:42 WIB
Rektor universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., saat membuka Studium Generale atau kuliah umum di Gedung MPR RI pada Rabu, 22 November. Foto tangkapan layar YouTube Universitas Terbuka TV

jpnn.com, JAKARTA - Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan Studium Generale atau kuliah umum di Gedung MPR RI pada Rabu, 22 November.

Acara Studium Generale kali ini mengusung tema 'Peran Leaderpreneurship Menuju Indonesia Emas 2045”.

BACA JUGA: Uji Mahasiswa Doktor Universitas Terbuka, Bamsoet Dukung Penerapan Smart City di Indonesia

Dekan FHISIP Universitas Terbuka Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D., menyampaikan tahun 2045 adalah tonggak penting bagi Indonesia untuk menjadi salah satu bangsa maju di dunia saat tepat berusia 100 tahun kemerdekaan.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menggali berbagai tantangan agar kondisi perekonomian nasional bisa sesuai dengan yang dicanangkan di masa mendatang.  

BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2023 & PPPK, Universitas Terbuka Buka Banyak Lowongan

Dalam perjalanan mencapai Indonesia Emas 2045, visi yang menggambarkan negeri ini sebagai puncak keberhasilan, peran sentral dari leaderpreneurship menjadi fokus utama.

Pemimpin yang menggabungkan semangat berwirausaha dan inovasi menjadi kunci dalam mengarahkan negara menuju kemakmuran.

BACA JUGA: Simak Pesan Penting Wakil Kepala BPIP Kepada Ribuan Calon Wisudawan Universitas Terbuka

"Saat kita melangkah menuju tahun 2045, para leaderpreneur muncul sebagai mercusuar perubahan, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan peluang kerja, dan menyulut percikan inovasi," kata Muhammad Husni Arifin.

Dia melanjutkan kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan, menginspirasi tim, dan mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan menjadi landasan perjalanan Indonesia menuju kejayaan.

Sinergi antara kepemimpinan dan kewirausahaan bukanlah hanya strategi bisnis semata, melainkan suatu keharusan nasional.

Ini tentang membudayakan pola pikir yang merangkul risiko, menghargai kreativitas, dan membayangkan masa depan di mana Indonesia berdiri sebagai kekuatan ekonomi global.

"Kami yakin bahwa perpaduan kepemimpinan dan kewirausahaan adalah katalis untuk transformasi Indonesia menjadi era emas pada 2045," ujarnya.

Dia menambahkan leaderpreneur adalah arsitek kemajuan, membangun fondasi untuk sebuah bangsa yang tangguh dan berkembang.

Studium Generale FHISIP UT 2023 ini diisi oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet sebagai Keynote Speaker, sedangkan para narasumber, yaitu Wali kota Madiun Maidi, selebritas Atta Halilintar, dan Prof. Dr. Efendi Wahyono, M.Hum., guru Besar FHISIP UT. 

Rektor universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., mengungkapkan kuliah umum ini sangat penting bagi mahasiswa sebagai bekal saat mereka lulus nanti.

"Ini membuka wawasan mahasiswa agar tidak hanya mencari kerja, tetapi malah menciptakan lapangan pekerjaan," ujar Prof. Ojat.

Hal tersebut kata Prof. Ojat sudah dilakukan dan merupakan bagian dari kurikulum untuk membantu mahasiswa. Sebab, saat menjadi entrepreneur mereka selain butuh modal juga edukasi agar memiliki sikap yang bagus.

Selain itu, para civitas akademika UT pun bisa mengembangkan riset inovasi yang dibutuhkan agar Indonesia menjadi negara maju sekaligus menjadi inkubator pembukaan industri dan kewirausahaan yang digawangi oleh para leadership tangguh. 

"Ini semua adalah perjalanan bersama, di mana setiap leaderpreneur memainkan peran vital dalam narasi Indonesia Emas 2045," terang Prof..Ojat.

Bamsoet menambahkan Studium Generale merupakan acara rutin tahunan UT. Kuliah umum ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa berinteraksi dengan para tokoh. dan diharapkan memberikan inspirasi bagi jalan karier mereka. 

"Inilah kesempatan mahasiswa kuliah tatap muka dengan dosen dan para tokoh yang diharapkan mampu memberikan inspirasi. Kebetulan ini ada Atta Halilintar, Bams Samson, wali kota Madiun dan lain-lain," ucap Bamsoet.

Dia membeberkan dari kuliah umum ini akan digambarkan tantangan yang bukan hanya dihadapi Indonesia, tetapi dunia, sehingga mereka nanti mampu melakukan inovasi, bekerja keras, membangun entrepreneurship-nya, sehingga orientasinya lulus kuliah tidak hanya mengharapkan menjadi ASN  atau karyawan, tetapi menjadi businessman.

"Salah satu caranya dengan menggetok tularkan succes story pengusaha muda yang sukses, konten kreator sukses, sukses melalui perdagangan, sukses melalui ekspor impor dan lainnya," terang Bamsoet.

Dia mencotohkan dahulu berprofesi sebagai wartawan juga berbisnis, dengan jualan sayur, telur dan lain-lain. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler