Akibat terkena bacokan oleh pria yang dinikahi secara siri pada tahun 2007 lalu, Jamilah kritis tak sadarkan diri.
Seperti diberitakan Metro Siantar (Grup JPNN) hari ini, kejadian bermula saat Jamilah pulang ke rumahnya sekira pukul 21.30 WIB, setelah sebelumnya mencari upahan di ladang tetangganya.
“Saya pulang ke rumah agak malaman, karena singgah di rumah tetangga. Julianto merasa cemburu dan langsung menanya ‘dari mana saja kau’ sambil memukul aku,” kata Jamilah, yang berada di Mapolsek Kualuh Hulu untuk menemani Nurhayati (52), saksi atas kasusnya.
Bukan hanya memukul, cerita Jamila, suami sirinya mengambil parang di dapur dan membacok bagian kepalanya hingga terluka dan mengeluarkan darah.
Dirinya pun menyelamatkan diri, dengan berlari ke rumah tetangga yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumahnya. Tiba di rumah tetangga, dia langsung pingsan dan akhirnya ditolong oleh tetangganya.
Sementara Nur, saksi yang dibawa oleh Jamilah mengakui, dia pada awalnya mendengarkan teriakan korban di depan rumahnya. Setelah pintu dibuka, Jamilah terlihat terluka dengan bagian kepala mengeluarkan darah. Nur kemudian mengambil handuk, dan menutup luka di bagian kepala JM dan melarikannya ke RS Labura.
Luka Jamilah dirawat dan dijahit, selanjutnya dibawa ke rumah orangtua Jamilah di Desa Sibito Kecamatan Aek Natas. “Setelah agak lumayan sehat, Jamilah mengadu secara resmi pada 26 Maret 2013 lalu,” katanya.
Kapolsek Kualuh Hulu melalui Kanit Reskrim Iptu Ery Prasetiyo membenarkan laporan JM dengan nomor STTL/149/III/2013/SPK. “Masih dalam proses pemeriksaan,” katanya. (st)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biarkan Pencabulan, Ketua RT Bisa Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi