jpnn.com - RANTO PEUREULAK - Ajal menjemput Nuraini (30) secara tragis. Ibu rumah tangga (IRT) ini dibantai rampok yang memasuki kediamannya, di Desa Pasir Putih, Ranto Peurelak, Aceh Timur pada kemarin malam sekira pukul 23.30 WIB.
Korban semula disangka tertidur di ruang tamu sambil menonton televisi. Namun sang suami terkejut, saat membalikkan tubuh istrinya dalam kondisi wajah lembam, serta kuping dan hidung berdarah.
BACA JUGA: Tak Kunjung Sembuh, Nenek Ceburkan Diri ke Sumur
Ikhwal peristiwa sadis ini diketahui, ketika Sarbaini (35) pulang dari SPBU Peureulak usai membeli bensin dengan jarak tempuh 10 kilometer, guna keperluan dagang di bengkel mereka. Ia mengaku kepada polisi, berangkat dari rumah sejak pukul 21.00 WIB dan baru kembali jam 23.30 WIB.
"Istri dan anaknya, Alhafizi (3) yang masih bocah ditinggal dalam kondisi tidur, di ruang tamu tepatnya depan tv. Namun saat kembali, Nuraini dan putra mereka, tetap saja berada di tempat semula. Lantas dibangunkan untuk masuk ke dalam kamar. Begitu tubuh digoyang-goyang, ternyata tak bergerak sedikitpun bahkan tanpa respon. Selanjutnya tubuh dibalik dan saksi terkejut. Karena melihat telinga serta hidung sudah berdarah, termasuk mata lembam diduga akibat pukulan benda tumpul," terang Kapolsek Ranto Peureulak Ipda Muhammad Daud.
BACA JUGA: Narkoba Jenis Kertas Mulai Marak
Menyaksikan peristiwa tak lazim tersebut, Sarbaini berteriak meminta tolong kepada warga. Secara beramai-ramai segera dievakuasi ke ke Pukesmas. Karena masih ada denyut nadi, kemudian korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Idi Rayeuk.
"Diduga korban meninggal di perjalanan. Dari hasil visum korban mngalami luka lebam biru di bagian mata sebelah kiri dan 2 (dua) luka tusuk di bagian belakang telinga kiri dipoerkirakan tikaman benda tajam. Kemudian korban dibawa pulang kerumah duka " ujar Kapolsek.
BACA JUGA: Polisi Penembak Satpam Tes Kejiwaan
Kapolsek mengatakan, malam itu juga personilnya langsung menuju TKP guna melakukan olah TKP.
Menurut pengakuan suami korban, emas korban 8 mayam hilang dan uang tunai Rp 1.2 juta raib beserta dua unit HP. Diduga ini perampokab. Pihak kita sedang melakukan pengembangan lebih lanjut dan mendalam, atas kematian Nuraini, " demikian kata Ipda M. Daud Kapolsek Ranto Peureulak.(yas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Pastikan Bermotif Asmara
Redaktur : Tim Redaksi