SIANTAR-Dendam berlatar asmara kerap kali membuat orang gelap mata dan nekad bertindak melawan hukum. Namun di Desa Padang Mahondang, Kec. Bandar Pulo, Asahan, M. Zafar Sidik (38) justru tewas dihabisi pria yang disebut-sebut selingkuhan istrinya.
Tewasnya Zafar menghebohkan pihak keluarga. Pasalnya, Selasa (7/2) pukul 20.30 wib buruh Tangkahan Pasir di Sungai Asahan itu dihabisi tak jauh dari rumahnya usai pulang bekerja. Terlebih sepengetahuan pihak keluarga, Zafar tak memiliki musuh.
Menurut keterangan Hanafi (26) yang ditemui POSMETRO MEDAN (Group JPNN) sekitar ruang forensik RSU Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, Rabu (8/2) pukul 11.00 wib, abangnya tewas ditikam Dedi Kurniawan Sipayung alias Hormat (38).
Peristiwa itu berlangsung saat Zafar dan Hormat bertemu. Saat bertatap muka, keduanya terlibat pertengkaran mulut. Hormat yang punya masalah di masa lalu dengan Zafar, langsung mencabut belati dan menikam rusuk kiri Zafar.
Seorang warga yang mengetahui kejadian itu langsung melarikan Zafar yang terkapar bersimbah darah menuju klinik. Namun malang, Zafar tewas diperjalanan. Karenanya, sebelum mendapat perawatan medis, Zafar pun diantar ke kediamannya.
Kematian Zafar langsung tersiar di Desa Padang Mahondang, Kecamatan Bandar Pulo. Beberapa warga yang mengaku menyaksikan pertengkaran antara korban dengan pria kerap disapa Hormat, mengajak beberapa tokoh masyarakat mendatangi kediaman pelaku. Namun warga tak berhasil menemui Hormat yang keburu kabur.
Terang Hanafi, perselisihan Zafar dan Hormat terjadi 3 tahun lalu. Persoalan itu memicu keretakan rumah tangga kakaknya hingga berujung pisah ranjang. Semua bermula dari isu kedekatan Hormat dengan istri Zafar. Lantas berkembang dengan tuduhan perselingkuhan.
Guna memastikan isu itu, Zafar pun mengklarifikasinya dengan menanyakan langsung pada Hormat. Tak terima dituding berselingkuh dengan istri orang, Hormat pun marah hingga terjadi perang mulut. Sejak itu istri Zafar lantas memilih pergi meninggalkan rumah, anak dan suaminya.“Tapi itu hanya isu bang, karena istri abangku itu memang pergi dan bukan bersama Hormat,” tutur Hanafi.
Kapolsek Bandar Pulau, AKP Muslim Jaya yang ditemui di sekitar ruang Forensik RSU Dr Djasamen Saragih membenarkan tewasnya Zafar akibat ditikam. Hal itu pula yang melatar belakangi polisi meminta jenazah korban diotopsi sebelum dimakamkan.
Terkait hal itu, Muslim Jaya menegaskan telah menugaskan personilnya melakukan penyelidikan dan memburu pelaku. “Anggota saya sudah bekerja keras untuk menyelidikinya disana,” katanya. (mag-5/bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kencan Ganja Berakhir di Penjara
Redaktur : Tim Redaksi