KUALA LUMPUR - Menteri Wanita, Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat Malaysia, Shahrizat Abdul Jalil, Minggu (11/3) kemarin mengumumkan pengunduran dirinya dari kabinet Perdana Menteri Najib Razak. Hal ini dilakukan setelah suami dan anak-naknya dituduh menggelapkan dana pemerintah untuk kepentingan pribadi.
Dugaan korupsi tersebut berawal dari laporan penggelapan dana pinjaman sebesar MYR (Malaysian Ringgit) 250 juta yang diberikan pemerintah kepada National Feedlot Corporation (NFC), sebuah perusahaan peternakan sapi Malaysia untuk meningkatkan produksi daging negara tersebut. Suami Shahrizat tercatat sebagai pimpinan perusahaan, sementara tiga anaknya menjabat sebagai pengurus juga.
Badan Pemeriksa Keuangan Malaysia merupakan pihak yang pertama kali mencium praktek penyalah-gunaan dana pemerintah tersebut. Penemuan ini membuat pihak partai oposisi menuduh keluarga Shahrizat menggunakan dana NFC untuk keperluan pribadi, termasuk untuk membeli kondominium mewah di Malaysia dan Singapura.
Para pengurus NFC telah membantah dugaan penyalahgunaan dan berdalih pembelian properti yang dilakukan merupakan bagian strategi untuk mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Saat ini, polisi telah mulai penyeldikan atas kemungkinan korupsi di NFC.
Dugaan korupsi yang melibatkan anggota keluarga Shahrizat merupakan tamparan keras bagi Najib yang sedang berjuang menaikkan popularitasnya demi meraih kursi perdana menteri untuk periode kedua pada pemilihan umum tahun depan.
Sebelum skandal dugaan korupsi ini ramai diberitakan, Shahrizat telah mengungkapkan keinginannya mundur dari jabatan menteri untuk berkonsentrasi menjalankan jabatannya sebagai ketua Wanita UMNO, organisasi wanita dibawah Partai UMNO yang mengusung Najib sebagai perdana menteri.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setahun Tsunami, Semenit Hening di Seantero Jepang
Redaktur : Tim Redaksi