jpnn.com - SEBAGAI perempuan, Karin, 34, ingin sekali segera punya momongan. Hanya saja, suaminya, Donjuan, 38, enggan melepas sarung senjatanya alias kondomnya. Alasannya, sungguh membuat hati Karin tercabik-cabik. Donjuan takut ketularan penyakit menular sejenis HIV-AIDS.
Umi Hany Akasah- Radar Surabaya
BACA JUGA: Ratusan Kasus Masih Menunggak di Polda Sumut
Lagu penyanyi dangdut Cita Citata berjudul ‘Sakitnya Tuh di Sini’ bisa jadi tidak bisa mengungkapkan rasa sakit hatinya pada Donjuan.
Karin merasa dirinya sudah dihina dan dilecehkan suaminya. Karin pun memutuskan mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A, awal Juni lalu.
BACA JUGA: Mau ke Toilet, Lihat Pintu Kamar Teman Terbuka, Ya Sudah...
Pada sidang mediasi, Kamis (8/9), Karin pun akhirnya mengetahui bila suaminya terkena penyakit menular.
“Suami keprocot omongan di ruang mediasi. Begitu kok nuduh saya yang punya HIV/AIDS,” kata Karin usai sidang mediasi di PA.
BACA JUGA: Lihatlah, Para Pengedar Narkoba Cengengesan di Kantor Polisi
Proses mediasi kedua pasangan suami istri yang tinggal di kawasan Menganti itu terbilang cukup lama.
Mereka melakukan proses mediasi sekitar 1 jamn. Dalam ruang mediasi, Karin terdengar eyel-eyelan dengan Donjuan.
Karin pun sempat menjerit dan menangis. Donjuan pun hanya tertunduk malu.
Usai proses sidang mediasi, Donjuan langsung pergi dari PA dengan naik sepeda motor.
Sementara Karin pun masih tampak sedih dan trauma atas ucapan suaminya.
Karin berniat untuk cek darah melihat penyakit dalam tubuhnya.
“Ngeri jugalah. Inginnya segera cerai. Ndang-ndang. Timbang ketularan HIV/AIDS,” kata Karin.
Karin mengaku, ucapan suaminya di ruang mediasi membuat dirinya sangat terpukul.
Apalagi, di keluarga dan masyarakat, Donjuan menuding bila Karin mempunyai penyakit HIV/AIDS.
Dengan dalih kalau Karin dulu adalah penyanyi kafe. “Ya karena saya penyanyi kafe itu, suami kalau berhubungan badan selalu pakai kondom,” kata Karin.
Padahal, Donjuan dan keluarganya seringkali mengungkapkan bila mereka ingin segera punya anak.
Apalagi, Donjuan menikah di usia yang terbilang cukup dewasa yakni 35 tahunan.
Begitu pula dengan Karin yang waktu itu sudah menikah di atas umur 30 tahunan.
“Saya diobrak-obrak keluarga dan suami. Bilang kalau saya mandullah atau apalah. Mereka tidak tahu apa kalau yang bikin saya tidak hamil itu anak mereka sendiri. Lha gimana mau hamil, begituan dipasang sarung terus,” tandas Karin.
Waktu proses mediasi, Karin lebih sakit hati. Ternyata selama ini dia difitnah oleh Donjuan dan keluarganya.
Karin merasa tertipu kalau selama ini ternyata Donjuanlah yang memiliki penyakit menular yang belum ada obatnya itu.
“Saya juga baru tahu, kalau keluarga Donjuan tahu (Donjuan HIV/AID,Red). Kok kejam sekali mereka sama aku,” tandas Karin.
Tak hanya kesal, kini giliran Karin yang takut kalau dirinya bakal ketularan HIV/AIDS dari Donjuan yang bekerja sebagai satpam.
“Sejak awal nikah sih belum pernah buka itu (kondom,Red). Ya mungkin tidaklah sampai menular. Ya tapi masak tahu juga, kan belum cek. Kalau sampai ketularan, uh saya pecel dia,” kata Karin dengan nada ketus dan kesal. (*/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Bukan Suami Istri Ngamar Bareng, Ngakunya Pijat Doang
Redaktur : Tim Redaksi