Suami Ibu Muda Ditembak Mati saat Gendong Putrinya Itu Ternyata...

Jumat, 21 Oktober 2016 – 22:09 WIB
Lokasi penembakan yang menewaskan seorang ibu rumah tangga di Tuntungan, Medan, Sumut. foto : posmetro/jpg

jpnn.com - MEDAN - Garis polisi masih terpasang di rumah kontrakan Indri, ibu muda yang ditembak mati tiga pria tak dikenal, Selasa (18/10) siang.

Sejumlah warga masih berdatangan ke TKP, Jumat tadi. Mereka penasaran akan peristiwa yang menghebohkan warga Komplek Tor Ganda II, Kelurahan Asam Kumbang, Medan Tuntungan itu.

BACA JUGA: Polda Metro Jaya Gulung Sindikat Pengoplos Elpiji dengan Air

Salah satu warga sekitar, Ari, 20, mengatakan keluarga Indri sangat jarang komunikasi dengan warga di komplek tersebut. 

Tetangga menilai keluarga korban tertutup. 

BACA JUGA: Pak RT Duel dengan Ponakan di Kamar, Berdarah-darah!

Sehingga warga sekitar pun tak dapat menjabarkan lebih detail tentang kesehariannya keluarga korban.

“Mereka jarang nampak. Sesekali nampak, itu pun malam,” ujar Ari seperti diberitakan pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Simak Pengakuan Wanita Cantik Korban Penculikan BNN Gadungan Itu

Guna mengetahui latarbelakang korban, Sumut Pos (Jawa Pos Group) menyambangi keluarga besar korban di Jalan Letda Sujono, Gang Sunda, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung. 

Sesampainya di sana, disambut kakak sepupu korban, Sri Susianti, 47.

Saat itu, mereka tengah sibuk mengurus penyambutan jenazah. 

Namun jenazah Indri ternyata disemayamkan keluarga suaminya di Aceh.

Sri mengaku kaget saat mendengar korban tewas ditembak kawanan bersenjata api (bersenpi).

“Kami awalnya dapat kabar dari adik yang di Pekanbaru, bilangnya Indri meninggal karena sakit. Enggak lama kemudian, abang kami nonton TV, dapat kabar kalau Indri ditembak,” ujar Sri.

Adanya kabar buruk itu, orangtua Sri yang juga merupakan bibi korban pingsan. Keluarga korban kemudian pun panik dan berupaya melakukan pencarian terkait keberadaan jenazah Indri. 

“Kami langsung berangkat ke rumah sakit Brimob (RS Bhayangkara),” ujar Sri.

Menurut Sri, korban merupakan orang yang sangat baik. Tapi belakangan, sikap korban mendadak berubah dan aneh sejak menikah dengan Syaiful sejak enam tahun lalu. 

Sebab, pihak keluarga tak diperbolehkan berkomunikasi dengan korban.

“Ini kenyataan, kalau tahu nomor telpon, langsung diganti besoknya. Suami dia (korban), enggak perbolehkan kami untuk bicara dengan Indri,” ujar Sri. (ted/ila/fad/ras/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Penculik Wanita Cantik Ngaku dari BNN Itu Ternyata Utusan Sang Ayah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler