Suami Istri Berkelahi karena Beda Pilihan, Indikasi Pertisipasi Politik Rakyat Indonesia Josss

Senin, 25 Februari 2019 – 17:04 WIB
Para emak pendukung Prabowo - Sandi. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Lely Arrianie tidak setuju penyataan yang menyebut rakyat Indonesia banyak yang apatis terhadap dunia politik. Bahkan, kata dia, tingkat partisipasi rakyat terhadap politik justru meningkat dari tahun ke tahun.

Hal itu diungkapkan Lely saat menghadiri acara diskusi 'Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat' di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/2/2019).

BACA JUGA: PKS Nilai Pidato Jokowi Terkait Pengembalian HGU Ditujukan ke Timsesnya Sendiri

"Lihat saja itu di media sosial, sejak di 2014 begitu bergairah. Mendukung calon ini dan itu, sampai berkelahi suami dengan istri, sesama teman-teman, dan wartawan," ucap Lely.

Hanya saja, kata Lely, partisipasi politik rakyat Indonesia bersifat semu. Keriuhan komentar politik terjadi di media sosial. Partisipasi rakyat menuju bilik suara masih rendah.

BACA JUGA: Ujang Yakin Mas Ibas Tak Menolak Andai AHY jadi Plt Ketum Demokrat

BACA JUGA: Jokowi Sebut Istri Adalah Kunci Kesuksesan dalam Kehidupannya

"Ketika sampai di bilik suara, rakyat membeku. Enggak ada sesuatu yang dilakukan untuk berpartisipasi. Jadi partisipasi politiknya semu," ungkap dia.

BACA JUGA: Isu AHY jadi Ketum PD, Pangi: Cocok

Menurut Lely, KPU dan partai politik memiliki pekerjaan rumah yang berat menggiring rakyat menuju bilik suara. Terlebih, terjadi pergeseran budaya para pemilih Indonesia.

BACA JUGA: PKS Nilai Pidato Jokowi Terkait Pengembalian HGU Ditujukan ke Timsesnya Sendiri

"Dahulu budaya politik parokial dimana masyarakatnya itu kemudian menerima saja apa yang dikatakan pemimpin, sekarang kan nggak ada lagi, mereka seolah ingin ikut serta," pungkasnya. (mg10/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AHY Sebaiknya Jadi Plt Ketum Demokrat Gantikan SBY


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler