Suami Istri, Ini yang Harus Diperhatikan Sebelum Menjalani Inseminasi Buatan

Minggu, 10 Oktober 2021 – 06:04 WIB
Dr. Diana Apriliyana Nur, Sp.OG mengatakan bagi suami istri yang akan menjalani inseminasi buatan sebaiknya memperhatikan beberapa aspek. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dr. Diana Apriliyana Nur, Sp.OG dari Klinik Fertilitas Indonesia RS Sari Asih Ciputat mengatakan bagi pasangan yang akan menjalani program inseminasi buatan sebaiknya memperhatikan beberapa aspek.

Menurut dia program inseminasi buatan atau IUI biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri yang mendambakan buah hati.

BACA JUGA: 4 Manfaat Rebusan Air Daun Binahong, Bikin Pasangan Suami Istri Ketagihan

Namun, program itu tidak sembarangan bisa dilakukan.

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:

BACA JUGA: 4 Hal Ini yang Diimpikan Istri dari Suami Terkasih

1. Pemeriksaaan Infertilitas

Dokter Diana mengatakan apabila pasangan suami istri sudah menikah setahun, berhubungan sexual rutin tanpa kontrasepsi masih belum memiliki anak makan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan infertilitas.

BACA JUGA: Pesona Selingkuhan Membuat Suami Lupa Segalanya

"Apabila dari pemeriksaan ada indikasi dilakukan inseminasi maka sebaiknya inseminasi segera dilakukan," kata dr. Diana seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/10).

2. Perhatikan usia dan kesehatan

Menurut dr. Diana, inseminasi biasa dianjurkan pada pasangan infertilitas terutama memiliki masalah pada sperma.

"Inseminasi sebaiknya dilakukan pada wanita usia di bawah 35 tahun," beber dia.

3. Angka keberhasilan inseminasi buatan

Hal lain yang harus diperhatikan adalah angka keberhasilan inseminasi. Diana menjelaskan kemungkinan kegagalan inseminasi buatan tetaplah ada, karena keberhasilan inseminasi hanyalah sebesar 10 hingga 20 persen.

"Bila ternyata gagal inseminasi dapat di ulang sebanyak empat siklus, dengan evaluasi sebelumnya mengenai faktor penyebab kegagalan," ujar Diana.

4. Teliti faktor kegagalan

Diana menyebut kegagalan inseminasi dikatakan Diana bisa terjadi karena faktor sperma yang kurang baik atau telur yang tidak matang.

Hal ini disebabkan karena sel telur dan sperma yang baik adalah syarat terjadinya kehamilan.

"Dengan pola hidup sehat bisa mengurangi risiko masalah pada sperma ataupun sel telur," jelas Diana. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler