jpnn.com, SOLOK - Pasangan suami istri di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) merekayasa kasus penculikan anak.
Akibat ulah suami istri itu warga menjadi resah.
BACA JUGA: Polisi Amankan Penyebar Hoaks Penculikan Anak, Dia Ternyata
Rekayasa penculikan terbongkar ketika polisi melakukan penyelidikan setelah mendapat kabar siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Gunung Talang, Kabupaten Solok dibawa orang pada Senin (30/1).
Seusai kejadian tersebut polisi langsung melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di lapangan, hingga akhirnya terungkap bahwa peristiwa tersebut hanyalah rekayasa.
BACA JUGA: Rekaman Suara Soal Penculikan Anak Bikin Warga Resah, Polisi Langsung Bereaksi
"Dari pemeriksaan lapangan tidak ditemukan petunjuk atau bukti yang bisa mengonfirmasi adanya dugaan penculikan terhadap anak," kata Kapolsek Gunung Talang AKP Aam Hermanto, Rabu.
Lebih lanjut dia mengatakan sebelumnya pada Selasa (31/1) pukul 09.00 WIB datang seorang perempuan melaporkan kejadian pencurian anak di bawah umur di ruangan SPK Polsek Gunung Talang.
BACA JUGA: Terjerat Perselingkuhan, Kompol D Dimutasi ke Sini
"Berdasarkan laporannya kejadian penculikan berlokasi di Huller Mawan Simpang Ria, Jorong Sungai Rotan, Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok pada Senin (30/1)," ungkapnya.
Anak yang hilang tersebut bernama Arly Putra Mafito (11) masih duduk di Sekolah Dasar (SD).
Ibu korban yang melaporkan kejadian tersebut berawal sewaktu korban bermain di depan Huller Mawan Simpang Ria, Jorong Sungai Rotan, Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang tiba-tiba datang mobil Green Max warna hitam dan langsung meyekap dan menaikkan korban ke dalam mobil.
Sesampai di Nagari Selayo mobil diberhentikan untuk istirahat lalu korban dapat melarikan diri karena diduga tersangka tertidur di atas mobil dan korban berjalan menuju Nagari Cupak pada pukul 21.00 WIB.
Korban pun ditemukan di depan SMA N I Talang dalam keadaan sehat.
Atas kejadian tersebut ibu kandung korban melaporkan kejadian tersebut ke SPK Polsek Gunung Talang untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Setelah diselidiki kembali oleh Polsek Gunung Talang ternyata kejadian tersebut hanya berita bohong atau rekayasa.
Ibu kandung korban, inisial IM (30) pun di Polsek Gunung Talang mengakui bahwa kejadian yang dilaporkannya hanyalah rekayasa dan kabar bohong.
IM dan suaminya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang telah menyaksikan berita rekayasa penculikan anaknya tersebut sehingga mengakibatkan masyarakat Sumbar, khususnya di Kabupaten Solok menjadi panik.
Dia mengaku terpancing dengan isu-isu penculikan anak yang saat ini marak terjadi dan dilihat di media sosial (medsos) Facebook.
"Saya melihat video di Facebook yang viral tentang penculikan anak. Anak saya juga bilang diculik orang, oleh karena itu saya ke sekolah mengatakan hal serupa,” katanya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Tim SAR Masih Evakuasi Penumpang
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti