jpnn.com - DONWORI, 34, pria asal Kebonsari adalah orang yang sangat tidak percaya dirinya. Dia tak pernah bergaul dengan orang lain jika tidak terlalu penting. Istrinya sebut Karin, 30, sempat takut bila Donwori enggan bergaul itu mirip tanda-tanda sosok teroris.
Diajak reuni sekolah emoh, diajak arisan keluarga ogah. Diajak jalan-jalan ke mal, pasti nolaknya ampun-ampun deh. Hampir tiap kali Ramadan, si istri, Karin, 30, tak pernah berhasil merayu Donwori untuk buka bersama dengan teman maupun saudaranya.
BACA JUGA: Ada Apa Ini? Juanda Dipenuhi Puluhan Pasukan TNI
Tak mau terulang kembali pada Ramadan tahun ini, Karin mengancam Donwori dengan bersama-sama datang ke Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Jumat (10/6).
“Pokoknya kalau sampeyan sik isin-isinan koyok manuk (pokoknya kalau malu-malu kayak burung), tak pegat sampeyan (saya ceraikan kamu) mas,” kata Karin menarik Donwori ke ruang tunggu PA. Melihat kemarahan Karin, Donwori hanya diam.
BACA JUGA: Ormas Nggak Usah Sweeping Lah...
Donwori memegang tangan Karin sembari minta maaf berkali-kali. Donwori berjanji tidak akan menolak lagi bila diajak buka bersama, arisan maupun silaturahmi pada waktu lebaran tiba.
Karin merasa sikap Donwori masih terlalu kekanak-kanakan. Sikap minder dan malu bertemu dengan orang lain membuat masa depan Donwori suram.
BACA JUGA: Hati-hati, Uang Palsu Semakin Banyak Beredar
Untung Donwori pandai utak-atik komputer dan handphone sehingga membuka layanan service alat elektronik di rumahnya sendiri. Si Karin yang pandai bisnis juga membuka butik di rumahnya yang besar. “Mertua belikan dua rumah, satunya buat butik dan satunya untuk tempat tinggal,” kata Karin.
Dengan bisnis di rumah, sebenarnya kebutuhan keluarga mereka terpenuhi. Karin juga mengaku kehidupan rumah tangganya cukup bahagia. Karin dan Donwori memiliki tiga putra dan putri yang masih TK dan PAUD. Donwori dan Karin juga memiliki wajah ganteng dan ayu.
Sayangnya, Donwori yang kurang percaya diri dan minder dengan diri sendiri itu seringkali menolak untuk diajak keluar rumah oleh Karin. Akhirnya, banyak tetangga yang mengira Donwori misterius dan gila.
“Sejak saya menikah hampir 7 tahun, suami tidak pernah marah. Sabar banget, tapi ya gitu kalau ketemu orang malu,” kata Karin.
Sifat dan pemalu Donwori itu memang sempat membuat orang tuanya putus asa. Donwori sekolah di homescholling dan pernah sekolah kepribadian. Sayangnya, tak ada perubahan dari diri sendiri. Kendati demikian, kedua orang tua Donwori tak putus asa.
Donwori digenjot ke dunia informatika hingga akhirnya diterima di ITS. “Orangnya diam banget. Saya itu takut kalau diam-diam gitu nanti terpengaruh teroris. Awakmu gak teroris kan mas,” kata Karin melirik Donwori.
Donwori hanya diam. Donwori mengaku sudah berusaha percaya diri dan menghilangkan rasa minder yang tertumpuk di hatinya selama bertahun-tahun namun selalu gagal. “Aku wis nyoba Bun (Bunda panggilan Karin,Red) tapi gak iso. Aku masih trauma di-bully teman-teman SD dulu gara-gara diam dan miskin,” kata Donwori.
Melihat suaminya sedih, Karin langsung memeluk suaminya dengan erat. Karin pun tak akan memaksa suaminya untuk ikut acara saudara maupun tetangga. “Aku gak mekso lagi mas. Sak karep sampeyan. Pokoke sampeyan gak dadi teroris ae wis cukup,” kata Karin. (umi hany/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Didenda Rp 1 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi