Suamiku, Muncikariku…

Jumat, 05 Februari 2016 – 08:20 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - BENGKULU - Mimpi untuk membangun rumah tangga bersama laki-laki yang telah dipacari IY (22) selama lima tahun pupus. Apa daya, orang tua IY menjodohkannya dengan lelaki lain dengan alasan balas budi. 

Sebagai anak yang ingin berbakti, IY pun menurut. Namun, bayangan indahnya pernikahan hanya menjadi mimpi bagi warga Garuntang, Bandarlampung, ini. 

BACA JUGA: Modal Guntingan Kertas, Pasutri Penipu Sukses Bawa Lari Rp 250 Juta

Dengan tega, BS, suaminya, malah menjual tubuh IY kepada orang lain. BS yang hanya bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot) jurusan Panjang ini menyerahkan kemolekan tubuh IY kepada teman-temannya. 

Selain itu, sampai hati BS menyuruh istrinya untuk bekerja melayani pria hidung belang di salon berfasilitas pijat plus-plus.

BACA JUGA: Usai Bunuh Teman, Penjual Cendol Ini Serahkan Diri

Hampir setiap hari, teman-teman lelaki sang suami berdatangan ke rumah. Dengan seenaknya IY diminta untuk memenuhi nafsu mereka di kamarnya sendiri. Setelah puas, para lelaki tersebut memberikan uang yang berkisar Rp200 ribu-Rp500 ribu. Setahun belakangan, IY sudah melayani nafsu pria bejat hingga 27 kali.

’’Suami macam apa yang memaksa istrinya untuk berhubungan badan? Uang dari mereka juga dia yang makan. Beberapa hari ini dia belum pulang, entah di mana, belum ada kabar,” terang dia, Kamis (4/2).

BACA JUGA: Sedih dan Panik Lantaran Takut Dipersulit Pihak Rumah Sakit

BS memang berperan sebagai muncikari dari istrinya sendiri. Semua uang dari pekerjaan haram itu masuk ke kantong BS. Nyaris setiap hari BS memalaki IY untuk keperluan angkotnya. 

Dia menuntut uang minimal Rp80 ribu dengan alasan yang sering tidak masuk akal. Padahal, IY harus memenuhi kebutuhan dua anak mereka yang masih sekolah dasar (SD).

’’Kondisi ini betul-betul membuat drop. Saya muak dengan ini. Pengin saya bunuh diri kalau nggak lihat anak-anak masih kecil. Nggak pernah dia kasih uang rumah tangga rutin. Sekalinya ngasih cuma Rp20 ribu. Itu pun jarang,” ujarnya. 

Dengan segudang beban yang ditanggung, IY sudah menceritakan hancurnya rumah tangga kepada orang tuanya. Namun, dia tidak membicarakan perihal sikap sang suami yang menjual dirinya lantaran takut membuat orang tua sangat terpukul.

’’Saya sudah sempat cerita dengan bapak. Tapi nggak saya bahas sampai detail karena jujur saya takut membuat mereka syok dan merasa salah memilihkan pasangan untuk saya,” imbuhnya. (nan/c1/dna/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Bayar Utang Nyawa pun Melayang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler