Suara Gerindra di Quick Count dan Exit Poll Berbeda, Pakar Jelaskan Penyebabnya

Sabtu, 17 Februari 2024 – 15:28 WIB
Sejumlah warga dan petugas KPPS saat mengikuti proses simulasi pemungutan serta penghitungan suara di salah satu TPS di Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Fathnur Rohman)

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menjelaskan penyebab hasil quick count berbeda dengan exit poll. Menurutnya, metode dari dua cara tersebut memang berbeda.

Sebagai contoh, data Exit Poll Indikator Politik Indonesia pada 14 Februari 2024, elektabilitas partai Gerindra mencapai 20,5 persen. Namun, dari sejumlah lembaga survei quick count angka Gerindra hanya sekitar 13 persen lebih.

BACA JUGA: Prabowo-Gibran Unggul Telak di Versi Quick Count, Bahlil: Jujur, Kami Sendiri Kaget

"Indikator itu gunakan dua cara sekaligus. Satu wawancara pemilih di TPS dan kedua hasil C-Hasil," kata Efriza saat dihubungi, Jumat (16/2).

Efriza menuturkan, exit poll memprediksi lebih dulu dengan cara wawancara kepada pemillih yang telah memberikan suaranya sebagai sampel informan. Sehingga, basis datanya adalah opini pemilih.

BACA JUGA: Hasil Quick Count Pemilu 2024, Qodari: Berpotensi Melahirkan Format Pemerintahan yang Seimbang

Sedangkan, quick count adalah basis suara dari mereka yang menunggu proses hasil penghitungan suara. Dalam hal ini adalah formulir C1 Plano TPS.

"Artinya keduanya sama-sama bisa dijadikan patokan, tetapi tetap yang berbasis suara lebih tepat penyajiannya karena ia memfoto C-Hasil Pleno dari penghitungan suara. Meski begitu mereka tidak mengambil seluruh TPS, hanya dipilih beberapa yang dijadikan sampel," ungkapnya.

BACA JUGA: Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, TKN Fanta Bagi-Bagi Cokelat dan Bunga

Efriza menilai, kedua metode itu pada dasarnya sama-sama baik dan bisa dijadikan tolok ukur. Namun, tetap yang jadi patokan utama resmi adalah hasil rekapitulasi KPU.

"Hanya berbasis suara tentu lebih mewakili, meski begitu kedua teknik survei itu hanya sebagai basis pemahaman pemilih saja, tetap yang jadi utama adalah penetapan hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara (real count) dari KPU," pungkasnya. (dil/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler