Suarahgaloka Gandeng Maudy Koesnaedi Pentaskan Monolog Serial Bung Karno

Sabtu, 05 Juni 2021 – 20:56 WIB
Poster pentas seni teatrikal bertajuk Bung Karno Series: Besok Atau Tidak Sama Sekali. Foto: Suarahgaloka

jpnn.com, JAKARTA - Aktris Maudy Koesnaedi dan vokalis Burgerkill Vicky Mono ikut terlibat dalam pemenatasan teaterikal bertajuk Bung Karno Series: Besok atau Tidak Sama Sekali.

Pentas seni teaterikal tentang Putra Sang Fajar itu diinsiasi Suarahgaloka yang bekerja sama dengan MainMonolog.

BACA JUGA: Cerita Maudy Koesnaedi Pertama Kali Naik KRL

Pertunjukan naskah monolog karya Wawan Sofwan itu dihadirkan secara virtual dalam lilma episode yang ditayangkan melalui akun Suarahgaloka di YouTube.

Edisi perdana yang akan tayang pada Minggu (6/6) pukul 12.00 WIB itu sebagai peringatan ke-120 tahun kelahiran Ir Soekarno.

BACA JUGA: Ganjar tidak Mengizinkan Pentas Seni di Tengah Pandemi, Ini Alasannya

Sosok Bung Karno diperankan langsung oleh Wawan Sofwan, Maudy Koesnaedi sebagai Inggit Garnasih dan Vicky Mono sebagai pengisi soundtrack.

Vicky Mono yang juga salah satu founder Suarahgaloka menuturkan pementasan tersebut menjadi momentum yang tepat untuk merenungkan kembali pemikiran-pemikiran Sang Proklamator dalam upayanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA: Ria Ricis Minta Maaf tak Bisa Menemani Sang Ayah Saat Detik-Detik Terakhir

Dia mengatakan bahwa pementasan itu sejalan dengan misi Suarahgaloka yang dia dirikan bersama Tjuknur Putro Guritno dan Abong Tjokro Bondowoso. Yakni menjadi wadah berkumpul bagi seniman dan budayawan Indonesia guna memajukan seni dan budaya warisan leluhur.

“Suarahgaloka merupakan wadah pemersatu bangsa melalui seni, budaya dan kreatifitas demi melestarikan kesenian moderen, tradisional, maupun kontemporer yang tujuannya akan menjadi sebuah sajian berskala nasional,” kata Viki Mono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/6).

Pementasan “Bung Karno Series: Besok Atau Tidak Sama Sekali” diadopsi dari naskah monolog karya sutradara Wawan Sofwan yang bercerita tentang proses Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Alur kisah terangkum dari beberapa fragmen yang mengulik kisah percintaan Bung Karno di masa muda, pengasingan oleh Pemerintah Hindia Belanda guna meredam pemikiran progresif Bung Karno hingga momen detik-detik Bung Karno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Menurut Wawan, naskah tersebut sudah melewati proses yang sangat panjang dari sisi riset dan observasi.

"Kami berharap pesan yang terkandung dalam pertunjukan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa bangsa ini adalah sebuah bangsa yang besar dan memiliki sejarah yang panjang,” tutur Wawan.

Bagi Maudy Koesnaedi, memerankan Inggit Garnasih bagaikan mengulang kenangan tatkala dia memerankan sosok yang sama dalam film tentang Bung Karno delapan tahun lalu.

Namun kali ini menjadi sebuah tantangan baru bagi Maudy lantaran panggung pertunjukan yang berbeda. 

“Bedanya, karena ini pertunjukan teater, saya harus bisa lebih ekspresif dan maksimal dalam memerankan sosok Inggit,” tutur Maudy.

Selain lini musik dan soundtrack yang digarap oleh Vicky Mono, untuk menghasilkan sebuah pementasan teatrikal dengan alur cerita dan visual yang kuat, pertunjukan ini pun berkolaborasi dengan Postco.Cinema untuk pengambilan gambar. 

Bulqini memberikan sentuhan pada set visual design, Zamzam Mubarok & Aji Sangiaji pada set tata cahaya, dan Pohaci Studio pada perangkat alat rekam suara. (jlo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler