jpnn.com, JAKARTA - Semangat juang pemain Sriwijaya FC pantas diapresiasi saat bertarung melawan Bhayangkara FC pada pekan ke-25 Liga 1 2018 di Stadion Olahraga PTIK Jakarta Selatan, Jumat sore (12/10).
Datang dengan kekuatan tidak ideal karena pemain andalan dipanggil PSSI perkuat timnas senior dan U-19, tim berjuluk Laskar Wong Kito, itu pun harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-0 (0-0).
BACA JUGA: Persebaya vs Borneo FC: Tebus Dosa dengan Tiga Angka
"Kita kalah tapi saya apresiasi semangat pemain, mereka sudah berjuang maksimal untuk memenangkan pertandingan. Tapi saya akui bahwa di babak kedua kami banyak kehilangan bola karena pemain bingung target di depan gak ada yang biasanya ditempati Alberto Goncalves padahal bangun serangan dari bawah ke tengah bagus," ungkap Pelatih Sriwijaya FC Subangkit usai pertandingan.
Dengan minim pemain, Pelatih Subangkit mengaku harus mempercayakan Rizsky Ramadhana sebagai targetman karena memang gak ada pilihan lain. Dari 15 pemain yang dibawa, hanya dia targetman. Selain Esteban Vizcarra, Manuchehr Jalilov dan Yogi Rahadian, stok pemain yang ada adalah tipe bertahan.
BACA JUGA: PSIS vs Barito Putera: Hanya Satu Tekad, Sikat!
Bahkan untuk menjadi pelapis gelandang bertahan, Subangkit harus memanggil Roby Andika yang perkuat tim Sriwijaya U-19 karena Zulfiandi ke timnas. "Semua pemain sudah berjuang maksimal. Ini yang harus saya apresiasi," jelasnya.
Pada pertandingan kemarin, Sriwijaya FC memang mampu menahan gempuran pemain Bhayangkara FC di 45 menit pertama. Satu-satunya peluang berbahaya Bhayangkara FC adalah tendangan Elio Martins yang sedikit melebar ke sisi kiri gawang Sriwijaya FC.
BACA JUGA: Perseru vs Persela: Tamu Terlalu Perkasa di Stadion Marora
Sebaliknya, Sriwijaya FC nyaris cetak gol setelah tendangan bebas Esteban Vizcarra membentur mistar gawang. Semenit kemudian, Marinus Manewar terjatuh akibat rebutan bola dengan kiper Sriwijaya FC Teka Paku Alam di kotak 16 pas. Beruntung wasit menilai Marinus diving.
Di babak kedua, pertandingan cenderung monoton. Pemain Sriwijaya FC lebih banyak memainkan bola dengan perbanyak umpan. Tapi pas kehilangan bola langsung dimanfaatkan pemain Bhayangkara FC. Striker Bhayangkara FC Paulo Sergio langsung melepaskan tembakan keras begitu mendapat ruang tembak di menit 59'.
Tembakan yang mengejutkan Teja Paku Alam dan memaksanya memungut bola dari jala sendiri. Baru memasuki menit 74 dengan masuknya Roby Andika gantikan Jeky Arisandi, serangan hidup dengan diawali crossing Marckho. Sebab, masuknya Roby menjadi tandem anyar Yu Hyun Koo sekaligus membuat Marckho kembali ke posisi awal sebagai bek kanan.
Setelah itu gak ada gebrakan lagi dari Sriwijaya FC. "Ya saya sempat kembali ke posisi semula tapi waktu yang diberikan sedikit. Jadi ya hanya itu yang bisa saya lakukan," jelas Marckho.
Pemain Bhayangkara FC juga merespons crossing Marckho dengan bermain menekan. Beruntung dua kali tembakan Herman Dzumafo masih belum menemui sasaran. Hingga akhirnya tembakan Elio Martins usai menerima crossing Adam Alis yang masuk dari kiri pertahanan Sriwijaya FC usai Zalnando overlaping untuk menggandakan keunggulan Bhayangkara FC pada menit ke-85. Sriwijaya FC pun kalah 2-0 setelah wasit Jumadi Effendi menyudahi pertandingan.
Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy memuji semangat tanding pemain Sriwijaya FC. Semangat pantang menyerah pemain Sriwijaya FC diakuinya sangat menyulitkan anak asuhnya. Situasi ini sudah diprediksi sebelum pertandingan.
Bahwa Bhayangkara bakal kesulitan mengatasi Yu Hyun Koo dkk. Bahkan kiper Aan Setho sempat kesulitan amankan gawangnya dari kebobolan.
"Kita tahu bahwa pertandingan ini akan menjadi laga berat untuk kami. Melawan tim papan bawah, mereka akan main dengan semangat 150 persen karena mereka pertaruhkan segalanya di pertandingan. Saya apresiasi pemain karena mampu samai kerja keras lawan. Kami sempat mengubah formasi 4-4-2 di babak pertama dengan memasukkan Dzumafo. Akhirnya membuat peluang dan menang 2-0," ungkap McMenemy.(kmd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Bek Andalan Persebaya Ingin Jebol Gawang Borneo FC
Redaktur & Reporter : Budi