JAKARTA – Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono memastikan tidak ada penambahan jumlah penerima program bantuan sosial jika nantinya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jadi dinaikkan. Meski begitu, nilai bantuan bagi masyarakat yang selama ini menerimanya akan ditingkatkan.
“Besaran pertambahannya masih sedang dihitung. Baik itu bantuan untuk beras miskin, beasiswa dan tunjangan keluarga,” ujar Agung usai rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (16/4).
Dipaparkannya, langkah ini dilakukan karena pengurangan subsidi BBM itu akan berimbas pada masyarakat miskin yang harus menghadapi dampak inflasi. Karenanya, jutaan rumah tangga akan mendapat kompensasi.
“Jadi tetap akan diberi kompensasi. Untuk saat ini program bantuan akan diberikan bagi 2,4 juta rumah tangga. Namun untuk bantuan beras miskin itu diberikan pada 15 juta rumah tangga,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik usai rapat koordinasi di Kemendagri mengungkapkan skenario kenaikan harga BBM untuk mengendalikan beban subsisi di APBN. "Skenarionya, mobil pribadi menggunakan BBM bersubsidi dengan harga baru kisaran Rp 6.500 sampai dengan Rp 7 ribu per liternya atau diperbolehkan menggunakan BBM nonsubsidi," ujar Jero.
Sedangkan, untuk sepeda motor, angkutan umum dan angkutan barang tetap diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi dengan harga Rp 4500 per liternya. "Nah, nanti angkutan barang yang plat hitam akan dirubah ke plat kuning supaya bisa beli yang bersubsidi penuh," jelas dia.(gir/jpnn)
“Besaran pertambahannya masih sedang dihitung. Baik itu bantuan untuk beras miskin, beasiswa dan tunjangan keluarga,” ujar Agung usai rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (16/4).
Dipaparkannya, langkah ini dilakukan karena pengurangan subsidi BBM itu akan berimbas pada masyarakat miskin yang harus menghadapi dampak inflasi. Karenanya, jutaan rumah tangga akan mendapat kompensasi.
“Jadi tetap akan diberi kompensasi. Untuk saat ini program bantuan akan diberikan bagi 2,4 juta rumah tangga. Namun untuk bantuan beras miskin itu diberikan pada 15 juta rumah tangga,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik usai rapat koordinasi di Kemendagri mengungkapkan skenario kenaikan harga BBM untuk mengendalikan beban subsisi di APBN. "Skenarionya, mobil pribadi menggunakan BBM bersubsidi dengan harga baru kisaran Rp 6.500 sampai dengan Rp 7 ribu per liternya atau diperbolehkan menggunakan BBM nonsubsidi," ujar Jero.
Sedangkan, untuk sepeda motor, angkutan umum dan angkutan barang tetap diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi dengan harga Rp 4500 per liternya. "Nah, nanti angkutan barang yang plat hitam akan dirubah ke plat kuning supaya bisa beli yang bersubsidi penuh," jelas dia.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hendropriyono: Yang Langgar HAM Preman
Redaktur : Tim Redaksi