Sudah Ada 752 Pengaduan Kecurangan UN

Kamis, 19 April 2012 – 13:10 WIB

JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh tak menampik banyak aduan mengenai kebocoran soal dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA, MA, SMK, SMALB tahun ajaran 2011-2012.

“Yang terjadi di UN tahun ini, yang berkembang masalah khusus isu tentang peredaran kebocoran soal jawaban. Memang yang beredar dugaan jawaban yang bocor. Karena yang beredar itu hanya ABCD saja,” kata Nuh, kepada wartawan, Kamis (19/4), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Nuh mengakui, pihaknya tetap memberikan perhatian khusus setiap informasi atau aduan dari masyarakat. “Setelah mendapat aduan, kita cek di lapangan, tidak benar ada aduan itu,” ungkapnya.

Yang kedua, Nuh mengakui, adanya kekurangan soal, tapi tidak semuanya. Menurutnya, dari beberapa puluhan ruang kelas, kalau dipersentase kecil sekali. “Tapi, bukan itu persoalannya. Yang penting adanya persoalan teknis, adalah ada solusi. Kalau persoalan kurang soal, cari soal, kita persiapkan. Soal diperbanyak, khusus untuk soal yg kurang itu,” katanya.

Menurutnya, setiap ada persoalan, yang penting ada solusinya. “Yang paling berat kalau urusan UN ini sampai terjadi kebocoran, itu yang paling berat. Itu yang fatal error. Sampai saat ini tidak terjadi kekhawatiran kebocoran soal itu,” katanya lagi.

Nuh mengatakan, hingga kemarin sudah ada sekitar 752 pengaduan masyarakat. Ia menilai itu sebagai bentuk partisipasi masyarakat untuk mensukseskan UN.  Menurutnya, yang paling banyak aduan itu melalui Short Messages Service (SMS). “Jenis yang paling banyak adalah yang minta informasi, dugaan adanya kecurangan. Yang penting sekarang kita tindaklanjuti,” ujarnya.

“Saya tidak begitu penting apakah jumlahnya naik atau turun. Yang penting setiap ada pengaduan, kita tindaklanjuti dan kita verifikasi lagi di lapangan. Selanjutnya kita carikan jalan keluarnya,” pungkas Nuh. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2013, Soal Unas Dibuat 10 Paket


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler