jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Jabar efektif dalam menekan angka penyebaran kasus COVID-19. Salah satu buktinya adalah penanganan klaster Secapa AD di Kota Bandung pada Juli lalu.
Pria yang karib disapa Kang Emil itu mengatakan, pihaknya berencana merekomendasikan metode penanganan serupa untuk wilayah yang masih ada kasus aktif Covid-19 di Jabar.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Siap Bantu Jakarta
"Ketika ada kasus di Secapa, yang ditutup itu bukan satu Kota Bandung, tapi cukup satu kelurahan (Hegarmanah, red) di mana lokasi Secapa itu berada, alhamdulillah sekarang 100 persen perwiranya sembuh," ucap Kang Emil dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (14/9).
Adapun saat ini, Kang Emil menjelaskan bahwa sekitar 70 persen kasus COVID-19 Jabar terjadi di wilayah Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) atau wilayah yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Tahap Dua, Mohon Doanya
Untuk itu, terkait penerapan Jakarta yang kembali melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan angka penularan COVID-19, Kang Emil mengatakan bahwa Bodebek pun akan menyesuaikan dengan kebijakan ibu kota.
“Apa pun yang diputuskan oleh DKI Jakarta, Jawa Barat di zona Bodebek ini akan menyesuaikan," tambahnya.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Bingung Saat Pulang ke Rumah Istri Tidak Ada, Ternyata Lagi Ngojek
Meski begitu, Kang Emil menegaskan bahwa Bodebek bukan berarti akan melakukan PSBB ketat. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala daerah di Bodebek sebelum mengeluarkan kebijakan.
"Tetapi definisi menyesuaikan itu bukan berarti jawabannya pengetatan PSBB juga, karena di Jawa Barat selama ini sudah melakukan yang namanya Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan itu efektif,” pungkasnya. (mcr2/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Rizki Sandi Saputra