Sudah Diklarifikasi, Bumbu Mengandung Babi Disebar Lagi

Senin, 24 Juli 2017 – 07:03 WIB
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Belakangan merebak kabar ada bumbu masakan yang mengandung babi. Labelnya pun meyakinkan, sebagaimana yang tertera dalam kalimat pembuka. ’’Kabar dari Pondok Wali Barokah, Burengan, Kediri, untuk intern,’’ isi pesan tersebut di pembukanya.

Isi pesan cukup singkat, tetapi membuat siapa pun yang membacanya berpeluang langsung percaya.

BACA JUGA: Terkuak Fakta di Balik Penyebaran Hoaks Judul Konten Dewasa

Salah satunya, menyebut kata dewan penasihat tanpa diikuti lembaganya. Dewan itu meminta adanya penelitian kesehatan untuk bahan makanan yang mengandung babi.

Pesan tersebut diklaim sebagai posting-an Ketua Bidang Kerja Sama Internasional MUI Pusat KH Dr Muchyidin Junaidi.

BACA JUGA: Pembuat Hoaks Sungguh Bernyali, Berani Edit Foto Pasukan Kopassus

Pembuat pesan seolah-olah mengunduh dan menyiarkannya. Tentu disertai permintaan untuk ikut menyebarkan.

Pembuat pesan menyebutkan delapan bumbu masakan dari berbagai brand yang diteliti beserta kesimpulan kandungannya. Seluruh merek bumbu masakan itu sangat populer di masyarakat.

BACA JUGA: Dokter ISIS dan PKI Sebarkan AIDS pakai Jarum Suntik? Jangan Takut!

Antara lain, Masako, Royko (merek asli tertulis Royco), micin Sasa, micin Ajinomoto, bumbu Indomie goreng, saus tiram Saori, tepung bumbu Sasa, dan tepung bumbu Sajiku.

Dari penelitian disimpulkan, empat di antara delapan bumbu masakan itu mengandung babi. Di penghujung pesan, penyebar kabar palsu tersebut menuliskan kalimat yang cukup sensitif. ’’Alhamdulillah akhirnya Umat Muslim tahu juga, semoga bermanfaat,’’ isi dalam pesan berantai tersebut.

Muchyidin Junaidi saat dikonfirmasi mengatakan, berita itu tidak benar alias hoaks. Dia tidak pernah menyebarkan informasi tersebut. Namanya dicatut orang yang tidak bertanggung jawab.

Pria yang juga menjabat wakil ketua dewan pengawas LPPOM MUI Pusat itu menjelaskan, kabar bohong tersebut menyebar sejak dua tahun lalu. ’’Saya tidak tahu kenapa informasi itu menyebar lagi,’’ katanya.

Banyak pihak yang bertanya kepadanya. Dia pun sudah menjelaskan. Bahkan, lanjut Muchyidin, LPPOM MUI juga telah mengklarifikasi bahwa kabar itu bohong. Namun, tetap saja ada yang menyebarkannya. (lum/eko/gun/c15/fat)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marak Pemerkosaan Manfaatkan Progesterex agar Korban Tidak Hamil?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler