jpnn.com - BANDUNG - Malang nian nasib Arema Cronus. Tak hanya takluk dari Persib Bandung dalam laga yang berakhir dengan skor 3-2, Singo Edan pun jadi sasaran lemparan batu suporter Maung Bandung, Viking.
Padahal itu dalam kondisi kalah. Tidak bisa dibayangkan, bagaimana kalau skor 2-0 di babak pertama, bisa terus dipertahankan dan Arema menang. Bisa jadi, pemain Arema tidak bisa meninggalkan stadion si Jalak Harupat.
BACA JUGA: Schumi Mulai Bisa Berkomunikasi
Beruntung Arema sudah mengantisipasi sejak diri. Mereka menggunakan rantis barakuda, untuk bisa keluar dengan selamat. Tapi, tetap saja, kebrutalan suporter Persib terhadap rombongan pemain Arema, tak bisa dibenarkan.
‘’Iki loh, kalah. Yok opo lek menang. Wes, anggep ae numpak bus, musiknya kentongan pakai drum,’’ kata pemain Arema, sembari menutup telinga, karena kerasnya tumbukkan batu ke rantis.
BACA JUGA: Jump-Start di Austin, Salah Satu Kesalahan Terbesar Lorenzo
Pelemparan terjadi saat pertandingan usai dan Arema belum keluar dari lapangan. Sekitar pukul 17.30 WIB, Ahmad Bustomi dkk yang baru saja selesai bertanding, sengaja tidak masuk ke ruang ganti.
‘’Agar tidak terjebak macet, kita putuskan tidak ke ruang ganti dan langsung naik rantis langsung dari dalam stadion. Setiap selesai pertandingan di Soreang, jalanan pasti macet dan dipenuhi suporter. Kita mendahului kerumunan massa di jalan-jalan sekitar stadion,’’ terang pelatih Arema, Joko ‘Gethuk’ Susilo seperti yang dilansir Malang Post (JPNN Group), Senin (14/4).
BACA JUGA: Menang di Austin, Marquez Merasa Aneh
Sebagai gambaran, jalan menuju stadion si Jalak Harupat, lebih kecil dibanding jalan menuju Stadion Kanjuruhan. Di kanan-kiri jalan, penuh perumahan penduduk. Akses jalan itu, satu-satunya menuju stadion.
Arema sendiri pernah terjebak macet di Soreang setelah lawan Persib. Pertandingan berakhir sore hari, tapi Arema baru bisa keluar dari macet dan sampai di hotel jam 01.00. Tentu saja hal ini tak mau diulangi lagi oleh Gethuk.
Sayangnya, begitu masuk rantis agar cepat pulang, pemain Arema jadi sasaran lemparan suporter. Karena menaiki kendaraan lapis baja barakuda, suporter Persib yang sudah berlarian masuk ke dalam lapangan, tidak sungkan-sungkan untuk melempar batu. Sekitar pukul 17.37 WIB, rombongan rantis Arema jadi sansak Viking.
Benda-benda keras, termasuk batu, menghujani rantis yang berisi para pemain Arema. Padahal, rantis Arema masih ada di dalam stadion. Di bawah gerimis, Arema jadi sasaran empuk oknum suporter. Belum lagi, rantis sempat tak bisa jalan karena polisi sedang mengurai kepadatan massa di depan gerbang keluar stadion.
Selama kurang lebih 5 menit, Arema mandeg di mulut gerbang keluar. Tak ayal, para oknum suporter mulai melempari rantis Arema. Setelah puas melempari tim di mulut gerbang, mereka melanjutkan pelemparan saat rantis Arema keluar dari stadion. Karena berada di tengah kerumunan, rantis masih jadi sasaran empuk.
Lagi-lagi, Arema dilempari batu. Meskipun, lemparannya tak segencar saat berada di dalam stadion. Sekitar pukul 17.48 WIB, Arema keluar dari stadion dan menerobos kerumunan massa dan hujan batu.
Namun, strategi Arema untuk langsung pulang tanpa masuk ruang ganti, cukup berhasil. Arema ternyata bisa pulang cepat dan sampai di hotel sebelum jam 19.00.
Setelah keluar dengan cukup lancar dari Soreang, Arema masuk tol Kopo dan melenggang ke kota Bandung. Sekitar pukul 18.49 WIB, Gustavo Lopez dkk sampai di Gino Feruci Hotel.
Wadanyon Korps Gegana Brimob Polda Bandung, Kompol HM Dardak menyebut, sore kemarin Arema tidak terjebak macet karena Bandung sedang dalam hari libur.
‘’Karena hari libur, tidak ada kendaraan yang ikut memperkeruh kondisi lalu lintas. Apalagi, kita juga menembus kerumunan lebih cepat. Itu bagus dan tidak makan waktu. Terbukti Arema sampai di Bandung sebelum pukul 19.00,’’ tutupnya. (fin/avi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikat Thunder, Pacers ke Puncak Klasemen
Redaktur : Tim Redaksi