jpnn.com, SIDOARJO - Bencana di wilayah Kecamatan Balongbendo itu menambah panjang daftar kejadian puting beliung di Kabupaten Sidoarjo, Jatim.
Belum genap setahun, setidaknya sudah lima kali angin dahsyat menerjang. Jika ditotal, ribuan rumah menjadi korban.
BACA JUGA: Puting Beliung Rusak 104 Rumah
Pada 19 November lalu, puting beliung juga memorak-porandakan rumah di wilayah Kecamatan Tulangan dan Balongbendo.
Ada 458 kepala keluarga (KK) atau 1.832 jiwa yang terdampak musibah tersebut. Satu korban terdata meninggal dunia dan satu orang luka-luka di Desa Wonokupang, Balongbendo (lihat grafis).
BACA JUGA: 104 Rumah Kena Dampak Puting Beliung
Menurut Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito, selama ini deteksi bencana alam berasal dari informasi peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Ketika ada wilayah yang hujan lebat, BPBD selalu meminta adanya petugas khusus untuk memonitor.
BACA JUGA: 3000 Asbes dan 1000 Terpal Untuk Korban Puting Beliung Bogor
Nah, dia menilai upaya tersebut masih kurang efektif. Karena itu, pihaknya berinisiatif untuk membuat sistem e-warning.
"Inovasi itu bisa mendeteksi bencana lebih awal. Harapannya, evakuasi lebih cepat," ujar Dwijo. (oby/c6/hud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puting Beliung Numpang Lewat, 4 Rumah Langsung Roboh
Redaktur & Reporter : Natalia