Sudah Ngebet Ingin Naikkan Harga BBM

Jumat, 27 April 2012 – 19:01 WIB

JAKARTA – Penyesuaian (kenaikan) harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dianggap pemerintah sebagai solusi terbaik guna menyelesaikan masalah subsidi yang selalu menghantui fiscal Indonesia.

Kenaikan harga BBM juga dianggap menjadi jalan menuju keseimbangan anggaran, mengingat besarnya subsidi energi bisa mengerek defisit anggaran lebih tinggi.

“Rasanya dalam waktu dekat memang BBM perlu disesuaikan. Tapi karena waktunya tidak pasti, karena kondisi yang harus tercapai itu, membuat pasar selalu punya ekspektasi aka nada kenaikan kenaikan BBM dan itu membuat inflasi, jadi kondisi itu yang kita alami,”ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (27/4).

Menurutnya, permasalahan subsidi ini menjadi tantangan utama pemerintah kedepan dalam merancang postur anggaran yang berkelanjutan dan terus berkembang.

Pasalnya, peluang kenaikan harga hampir tertutup mengingat undang-undang hanya memperkenankan pemerintah melakukan penyesuaian harga apabila rata-rata ICP selama 6 bulan mencapai USD120,75 per barrel. “Hal itu akan membuat rencana kita, dalam fiscal 2013-2014 yang lebih sehat itu mendapatkan tantangan,” jelasnya.

Dengan  masih adanya tantangan dari subsidi energi ini, imbuhnya,  deficit anggaran tetap akan berada pada kisaran 1 persen pada tahun depan, sehingga akan sulit mendekati anggaran yang seimbang. Seperti diketahui, target pemerintah dalam pada tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebesar 1,74 persen dan 1,23 persen. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 BPD Siapkan Rp 135 Miliar untuk FLPP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler