Sudah Saatnya Siapkan Rencana Kontingensi Andai Kim Jong Un Meninggal Dunia

Rabu, 22 April 2020 – 20:06 WIB
Kim Jong Un bersama rombongannya menunggang kuda dalam perjalanan ke puncak Gunung Paektu. Foto: KCNA

jpnn.com, WASHINGTON - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memicu spekulasi perihal kondisi kesehatannya saat ini yang misterius. Amerika Serikat (AS) yang menjadi seteru negeri komunis itu pun telah menyiapkan rencana kontingensi jika Jong Un ternyata sudah meninggal dunia.

Spekulasi yang beredar di kalangan intelijen menyebut kondisi kesehatan tokoh kelahiran 8 Januari 1984 itu memburuk. Namun, AS tetap harus berhati-hati menyikapi informasi yang menyebut kesehatan Jong Un memburuk setelah menjalani prosedur kardiovaskular itu.

BACA JUGA: Kabar Kim Jong Un Kritis Sangat Lebay, Begini Situasi Sebenarnya

Rencana kontingensi itu mencakup kemungkinan krisis kemanusiaan berskala besar seperti kelaparan di Korut yang terkenal tertutup. Kepada Fox News, seorang pejabat intelijen AS menggambarkan skenario andai krisis kemanusiaan itu memicu eksodus besar-besaran warga Korut ke Tiongkok.

Sebagai negara tetangga, Tiongkok akan punya peran penting dalam mengelola situasi di Korea Utara jika memang benar Jong Un sudah tiada. Namun, media Daily NK yang dikelola para pelarian dari Korut di Korea Selatan (Korsel) menyebut Jong Un sedang dalam penyembuhan sejak 12 April lalu.

BACA JUGA: Kim Jong Un Gila, Mayat Tahanan Politik Ternyata Dijadikan Pupuk

CNN melaporkan kondisi kesehatan Jong Un memburuk akibat obesitas dan terlalu banyak pekerjaan. Cucu pendiri Korut Kim Il-sung itu juga dikenal sebagai perokok berat.

Walakin, Korea Selatan tidak melihat adanya tanda-tanda yang menunjukkan Jong Un sakit. Kang Min-seok selaku juru bicara Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan bahwa tak ada kejanggalan yang terlihat di Korut.

BACA JUGA: Ssttt, Inilah Cara Intel Korut Beroperasi di Indonesia

“Tak ada yang bisa kami konfrmasikan sehubungan dengan dugaan tentang masalah kesehatan Pemimpin Kim,” ujar Kang.

Seorang pejabat senior kepresidenan Korsel juga mengisyaratkan kondisi di Korut masih biasa. “Partai Buruh Korea, militer dan kabinet tidak memperlihatkan gerakan-gerakan khusus seperti peringatan darurat,” katanya.

Sementara Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien menyatakan bahwa Gedung Putih sedang mempelajari laporan soal Jong Un secara cermat. Menurutnya, Kementerian Pertahanan AS dan intelijen terus memantau situasi di Korut.

“Kami sedang memonitor laporan-laporan ini secara cermat, sebagaimana Anda tahu, Korea Utara adalah masyarakat yang sangat tertutup, tidak ada kebebasan pers di sana, mereka pelit dengan informasi dalam banyak hal, termasuk kesehatan Kim Jong Un,” ujarnya.(nypost/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler