JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mempertanyakan rencana Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia aksi (MKRI) yang ingin menggulingkan pemerintahan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 25 Maret mendatang. Menurutnya, aksi itu tidak beralasan karena negara dalam keadaan stabil.
"Kita berharap tidak lah ya, itu kan gimana ya, apa sih alasannya? Negeri kita sekarang sedang kayak begini, stabil kan, mbok sabar lah pemilu, ikut pemilu aja lah gitu," ujar Sudi di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (19/3).
Aksi ini direncanakan karena menurut MKRI sejak era reformasi bergulir, ratusan aturan dan undang-undang telah ditukar demi kepentingan asing yang malah menyudutkan rakyat Indonesia.
Di samping itu kenyataan adanya sejumlah kasus korupsi yang melibat kader dari partai Presiden SBY, Demokrat mengakibatkan kelompok yang dipimpin Ratna Sarumpaet itu berang.
Namun, alasan itu, kata Sudi, tidak bisa dijadikan alasan untuk menggulingkan Presiden.
"Korupsi ya diusut kan, enggak ada yang ditutup-tutupi, siapapun diusut yang korupsi, diselesaikan secara hukum, bukan politik. Yang korupsi ya kalau dia terbukti ya masuk penjara, enggak peduli siapapun," tegas Sudi. (flo/jpnn)
"Kita berharap tidak lah ya, itu kan gimana ya, apa sih alasannya? Negeri kita sekarang sedang kayak begini, stabil kan, mbok sabar lah pemilu, ikut pemilu aja lah gitu," ujar Sudi di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (19/3).
Aksi ini direncanakan karena menurut MKRI sejak era reformasi bergulir, ratusan aturan dan undang-undang telah ditukar demi kepentingan asing yang malah menyudutkan rakyat Indonesia.
Di samping itu kenyataan adanya sejumlah kasus korupsi yang melibat kader dari partai Presiden SBY, Demokrat mengakibatkan kelompok yang dipimpin Ratna Sarumpaet itu berang.
Namun, alasan itu, kata Sudi, tidak bisa dijadikan alasan untuk menggulingkan Presiden.
"Korupsi ya diusut kan, enggak ada yang ditutup-tutupi, siapapun diusut yang korupsi, diselesaikan secara hukum, bukan politik. Yang korupsi ya kalau dia terbukti ya masuk penjara, enggak peduli siapapun," tegas Sudi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geledah Ruangan Setya Novanto, KPK Boyong Beberapa Dus dan Map
Redaktur : Tim Redaksi