jpnn.com - JAKARTA - Kisruh beda pendapat terkait pembubaran Petral antara Menteri ESDM Sudirman Said dengan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kini makin memanas. Keduanya sama-sama bersikukuh berada di pihak yang benar.
SBY yang tak terima dituding Sudirman sebagai pihak yang menghambat pembubaran Petral, lantas berkicau di akun twitternya @SBYudhoyono untuk menjelaskan kebijakannya semasa 10 tahun berkuasa.
BACA JUGA: Takut Ketinggian, Fuad Amin Dipindah ke Rutan Salemba
Dalam salah satu tweet yang ia menulis. "Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi dengan serius".
"Saya tertib dalam manajemen pemerintah. Isu serius seperti mafia migas, pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya,".
BACA JUGA: Banding, Yasonna Hanya Perpanjang Masalah
Namun, pernyataan SBY tersebut dibantah oleh direksi perusahaan pelat merah ini. Vice President Corporate Communication PT. Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pembubaran anak usaha PT Pertamina itu sudah digaungkan sejak Dahlan Iskan, menjabat sebagai Menteri BUMN.
"Dorongan (pembubaran Petral) memang ada dari Pak Dahlan, semasa Bu Karen Agustiawan (mantan Dirut Pertamina) menjabat. Bagaimana kami melakukan (pembubaran Petral), itu masih terus berlangsung," ungkap Wianda saat ngobrol santai dengan wartawan di Jalan Abdul Muis, Jakarta, Selasa (19/5).
BACA JUGA: PDIP Getol Dorong RUU KKR, Mau Sasar Prabowo?
Sebelumnya dalam diskusi bertajuk 'Energi', mantan Ketua Tim Antimafia Migas Faisal Basri menyebut Dahlan Iskan sudah tiga kali menghadap SBY terkait pembubaran Petral. Hanya saja rencana tersebut tak terdengar lagi gaungnya karena SBY dikabarkan tidak menghendaki hal tersebut. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: Jokowi Berharap Menkumham tak Banding
Redaktur : Tim Redaksi