jpnn.com, JAKARTA - Deputy Chairman Organizing Committee Piala Presiden 2022 Sudjarno mengingatkan kepada pemain dan tim peserta untuk menjaga fairness dalam pertandingan.
Dia mencontohkan dengan persaingan di Grup D yang harus dihitung sampai poin fairplay.
BACA JUGA: Persebaya Fixed Juru Kunci Setelah Kalah dari Bali United
Menurut eks Kapolda Lampung itu, regulasi Piala Presiden 2022 sejatinya sudah menjelaskan soal poin fairplay ini.
Saat ada persaingan antara dua sampai lebih tim yang memiliki poin sama, maka yang dihitung mulai dari head to head, selisih gol sampai agresivitasnya.
BACA JUGA: Komentar Nilmaizar Setelah Dewa United Kalah dari Persita
"Kalau masih sama, maka yang dihitung ialah poin fairplay-nya, berapa kartu kuningnya, berapa kartu merahnya. Nah, yang lebih sedikit kartunya, maka posisinya lebih baik dari pesaingnya," kata Sudjarno, Senin (20/6).
Dia berharap dengan sisa pertandingan yang ada, pemain dan klub bisa terus menjaga fairness dalam sebuah pertandingan.
BACA JUGA: Ini Susunan Pemain Bali United vs Persebaya: Sama-Sama Turunkan Skuad Pelapis
Dengan begitu, tensi laga bisa dijaga dan permainan lebih nyaman karena setiap pemain akan bersih mainnya.
"Fairness ini jadi bahan yang penting juga. Ini penting untuk klub dan pemain, karena bisa menentukan posisi di klasemen juga. Harapannya, ke depan para pemain bisa main lebih bersih dan lebih hati-hati, karena poin fairplay itu menentukan," tegasnya.
Kondisi ini sempat terjadi di Grup D Piala Presiden 2022.
Saat penentuan tim di posisi runner-up ada PSM Makassar dan Persik yang memiliki poin sama empat.
Namun, Juku Eja berada di posisi lebih baik karena meski selisih gol keduanya sama, PSM memiliki poin fairplay lebih baik.
Kartu kuning pemain PSM lebih sedikit dari yang didapatkan pemain Persik. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gol Spektakuler Abu Rizal Bawa Persita Kalahkan Dewa United 2-1
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Muhammad Amjad