jpnn.com - SENTUL - Senyum tipis tetap menghiasi wajah Sugeng Kartika, 45, meski tampak pula raut kesakitan di wajahnya usai menjalani operasi liver di Rumah Sakit Pertamedika Sentul City. Sugeng menjalani operasi ini demi mendonorkan 30 persen hatinya untuk putera kesayangannya Muhammad Sayid Hafidz, 7.
Keberanian Sugeng ini untuk menyelamatkan hidup anaknya dari penyakit "Allegile Syndrommme Pro Transplantasi Liver" yang sangat langka di dunia. Berkat keberanian Sugeng inilah, Hafidz kini memiliki harapan hidup lebih panjang meski perjuangannya masih panjang.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Ajak Ayah Hafidz Jadi Duta Hati
Saat ditemui JPNN pada Minggu (2/3), Sugeng masih dirawat di rumah sakit tersebut setelah 7 hari sebelumnya menjalani operasi yaitu pada Senin (24/2). Masih memakai baju untuk pasien, Sugeng tak henti-hentinya mengucapkan syukur karena atas bantuan donasi banyak pihak dan kerja rumah sakit proses operasinya dan Hafidz berjalan lancar.
"Alhamdulilah, bersyukur pada Allah. Alhamdulilah, masih diberi kesempatan untuk merawat anak saya Hafidz," tutur Sugeng terbata-bata. Suara Sugeng tertahan bukan hanya karena sakit usai operasi, tapi ia juga tak sanggup menahan airmata bahagia melihat perhatian yang begitu besar dari publik untuk buah hatinya.
BACA JUGA: Pengamat Puji Langkah Boediono Abaikan Timwas Century
Apalagi, operasi yang dijalani ayah anak ini adalah berkat buah kesabaran setelah menunggu tujuh tahun lamanya untuk bantuan dana dan kesanggupan banyak pihak dalam membantu.
Sugeng dan istrinya Maria Ulfa beserta keluarga besar tak pernah putus berdoa hingga Hafidz mengakhiri operasi transplantasinya.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Tak Mau Sentimen Politik Ganggu Pembangunan
Selama ini, Sugeng selalu siap mendonorkan sebagian dari hatinya untuk Hafidz. Namun, halangan dana membuatnya tak mampu berbuat banyak. Beruntung setelah mendapat bantuan donasi dari berbagai pihak yang dihimpun di Yayasan Peduli Hati Indonesia (YPHI) yang juga dipelopori oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, Sugeng dan keluarga akhirnya menemui jalan keluar.
Kini hari-hari yang dijalani Sugeng adalah untuk menyembuhkan luka setelah operasinya dan kembali merawat puteranya. Sugeng mengaku setelah tujuh hari operasi, kondisinya berangsur pulih pascaoperasi meski belum dapat beraktivitas berat. Namun, ia sudah beberapa kali menuju lantai 2 ruangan Hafidz, untuk mengetahui kondisinya.
"Saya terimakasih pada semua pihak yang telah membantu saya. Pak Dahlan, pihak rumah sakit, dokter semuanya, perawat sampai cleaning service. Semuanya jasa-jasa tidak akan terlupakan," ucap Sugeng penuh haru.
Sugeng tinggal menunggu jahitan di tubuhnya dilepas dan perawatan usai operasi mengering sehingga ia dapat beraktivitas.
Sementara itu, menurut Ketua Tim Dokter Transplantasi Hati Perdana RS Pertamedika Sentul City dr. Kamelia Faisal, hati yang didonorkan Sugeng untuk anaknya adalah hati yang sehat. Oleh karena dokter yakin, hati itu akan dengan mudah beradaptasi dengan kondisi tubuh Hafidz.
"Hati ayahnya sehat, jadi tidak membawa dampak bawaan penyakit lain. Karena kami kan sudah periksa dulu kondisi ayahnya sebelum dioperasi," Kamelia.
Kini dengan dihibur tawa puteri keduanya Nabila di rumah sakit, ketabahan keluarga besar dan kekuatan Hafidz untuk sembuh, Sugeng pun membulatkan tekad untuk berjuang merawat puteranya.
"Mudah-mudahan anak saya cepat sembuh, terimakasih banyak untuk semua yang telah membantu kami," kata Sugeng yang belum mampu banyak bicara setelah operasi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dongkrak Nama Hatta, Sodori Publik dengan Bukti Kinerja
Redaktur : Tim Redaksi