Perbedaan suhu yang ekstrem menjadi lawan yang berat bagi benfica saat melawat ke kandang Zenit St Petersburg pada leg pertama lalu. Para pemain Benfica tak terbiasa bermain dalam suhu yang mencapai minus 17 derajat celcius. Ditambah kondisi lapangan yang berat, kubu Benfica cukup bersyukur hanya kalah 2-3 dari tuan rumah.
Optimisme tinggi tengah menyelimuti kubu Benfica jelang leg kedua dinihari nanti. Meski kalah saat bertarung di Stadion Petrovskiy, tim asuhan Jorge Jesus itu sempat mendominasi laga di kandang lawan. Tak salah jika pemain belakang benfica Luisao dan gelandang Axel Witsel menyebut timnya bakal membalikkan keadaan saat bertanding di Estadio da Luz, Lisbon.
"Kami tak terbiasa bermain dalam kondisi seperti itu, cuacanya, kondisi lapangannya dan menghadapi tim hebat di hadapan publiknya sendiri. Tapi kami sadar, itu hanya setengah perjalanan. Meski mereka unggul jumlah gol, kami tetap punya peluang yang besar untuk ke babak selanjutnya," tutur Luisao seperti dikutip situs resmi UEFA.
Luisao menegaskan, dia dan rekan-rekannya sudah tak sabar menantikan leg kedua. Dua gol yang mereka bawa pulang menjadi keuntungan besar di leg kedua. Namun, bukan pekerjaan yang mudah untuk setidaknya meraih kemenangan dengan selisih satu gol.
"Leg pertama sangat menguras fisik daripada apapun. Jadi, saya kira kami (di leg kedua) melakukan taktik yang berbeda, mencoba memnunjukkan kemampuan teknis kami, lebih banyak skill," jelas pemain Brazil itu.
Kondisi Portugal dan Rusia memang jauh berbeda. Berada di sisi laut Mediterania membuat Portugal jauh lebih hangat dibandingkan Rusia. Apalagi, tiga pekan lalu saat leg pertama dilangsungkan, Rusia masih berada di puncak musim dingin.
"Saya kira suhunya minus 14 atau 17 derajat, itu bukan sesuatu yang mudah, tapi kami masih mengancam dan membuat dua gol. Leg kedua benar-benar berbeda, karena saya pikir mereka tak akan datang ke sini untuk menyerang. Mereka akan bertahan dan melakukan serangan balik," tutur Witsel. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantangan Lebih Berat di All England
Redaktur : Tim Redaksi