jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus didukung untuk maju menjadi calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Bahkan kali ini kalangan santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Sukabumi, mendoakan Ganjar menjadi kepala negara.
BACA JUGA: Sukarelawan Ganjar Pranowo Bantu Renovasi Perahu Nelayan di Lampung Selatan
Untaian doa untuk Indonesia dan Ganjar Pranowo pun dilantunkan santri bersama Sahabat Ganjar.
Ketua Umum DPP Sahabat Ganjar, KH. Nahib Shodiq atau akrab disapa Gus Nahib mengatakan doa serta zikir Nabi Muhammad SAW yang paling banyak adalah di waktu pagi atau sore hari.
BACA JUGA: Mak Ganjar Kaltim Bantu Bedah Rumah Warga Kurang Mampu yang Kena Gusur
Ini menunjukkan bahwa pagi merupakan waktu yang baik untuk mengawali hari dengan bermunajat kepada Allah SWT.
"Sebab, doa akan berpengaruh terhadap perilaku kita. Di antara doa yang dimunajatkan Nabi Muhammad SAW di waktu pagi," kata Gus Nahib, Sabtu (11/2).
Selain zikir dan pembacaan Al-Qur'an, Saga menggelar pemutaran video tentang Ganjar Pranowo.
Gus Nahib yang juga pemilik Pondok Pesantren Al-Hikmah ini menceritakan sedikit tentang perkembangan Islam di Sukabumi pada zaman dahulu.
Merujuk dari data yang ia peroleh, perkembangan Islam di Sukabumi pada 1925 adalah dengan Perintah Hindia Belanda menjadikan Sukabumi sebagai sebuah kabupaten tersendiri. Pada masa tersebut, mayoritas warga sudah memeluk Agama Islam. Kehidupan sosial budayanya sudah dipengaruhi oleh nilai-nilai keislaman.
"Di Sukabumi, kebangkitan kehidupan keagamaan tersebut ditandai dengan semakin banyaknya orang Sukabumi yang pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan menimba ilmu di sana," jelas Gus Nahib.
Selawat serta doa untuk Indonesia dan Ganjar Pranowo 2024 dihadiri oleh kalangan santri di Sukabumi.
"Semangat yang luar biasa, dari para santri dan masyarakat pagi hari sudah ramai memenuhi acara dendang selawat serta untaian doa untuk Indonesia dan Ganjar Pranowo 2024. Saat berdoa dan berzikir bersama santri dan masyarakat juga begitu khusyuk dalam mendoakan Pak Ganjar," tandas Gus Nahib.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul