jpnn.com, LARANTUKA - Pekan Suci jelang hari raya Paskah di Larantuka, Flores Timur, NTT selalu disambut dengan sukacita.
Diawali dengan Minggu Palma, kecamatan di Flores Timur, NTT, itu begitu marak.
BACA JUGA: Wapres Siap Hadiri Paskah Nasional
Seluruh warganya berbahagia seperti saat orang-orang Jerusalem menyambut kedatangan Yesus.
Semarak warga Kecamatan Larantuka menyambut Paskah terasa sejak Sabtu sore (8/4).
Beberapa mama (sebutan untuk ibu) pergi ke kebun memetik daun palem.
Para bocah pergi ke Katedral Reinha Rosari Larantuka untuk melakukan misa Minggu Palma khusus anak-anak.
Kemarin di gereja yang sama juga diselenggarakan dua kali misa.
Misa pertama dilakukan pukul 07.00, sedangkan yang kedua pukul 17.00.
Pada setiap misa, warga membawa daun palma yang mereka petik ke gereja.
Sebelum misa, mereka harus berjalan mengitari katedral sambil menyanyikan lagu-lagu pujian untuk Yesus.
''Yang membedakan dengan daerah lain, saat jalan mengelilingi gereja, ada Confreria Reinha Rosari,'' tutur Cyprian P. Lamuri, salah seorang warga di Kecamatan Larantuka.
Confreria Reinha Rosari merupakan organisasi non-biarawan atau orang awam yang juga bertanggung jawab kepada ritual keagamaan.
Ditemui setelah Misa Pagi, Uskup Fransiscus Kopong Kung menuturkan bahwa Minggu Palma kali ini mengambil tema besar tahun ekologi.
''Itu tema besar sesuai yang pernah dikatakan Bapak Paus di Vatikan. Kalau tema nasional, juga mengambil tema ekologi, tapi dikaitkan dengan keluarga,'' ucapnya.
Dalam khotbahnya, pria 66 tahun tersebut menyerukan agar umat lebih menghargai alam.
Apalagi, menurut dia, belakangan ini bumi kian menjadi objek keserakahan manusia sehingga menimbulkan kerusakan alam.
''Yesus memiliki telinga yang selalu mendengarkan. Tidak hanya mendengarkan seruan manusia, kita juga harus mendengarkan alam,'' sarannya.
Lebih lanjut, Kopong Kung menjelaskan, Minggu Palma merupakan ritual awal dalam memasuki Pekan Suci.
''Kalau masuk Minggu Palma, umat memasuki misteri iman. Sesuai kejadian saat Yesus mulai masuk di Jerusalem,'' katanya.
Di Larantuka, Pekan Suci atau Semana Santa memang selalu diperingati dengan meriah.
Selain misa, Minggu biasanya dimanfaatkan warga untuk membersihkan makam leluhur. Mereka menghias makam dengan memasang lilin, mengecat, dan memberikan bunga. (lyn/c22/ami/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia