jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam sukarelawan GEBRAKAN (GErakan giBRAn KemenangAN) mendeklarasikan dukungan untuk Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon presiden.
Para pemuda itu menilai Gibran sebagai putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sudah layak memegang tongkat estafet kepemimpinan melalui Pilpres 2024.
BACA JUGA: Gibran Dianggap Mewakili Generasi Muda dan Layak Maju jadi Cawapres
Koordinator GEBRAKAN, Firosya Shalati mengatakan kehadiran sosok Gibran dalam kancah politik nasional sangat penting, mengingat jumlah pemilih potensial Pemilu 2024 adalah pemuda dan kalangan milenial.
"Sehingga menjadi wajar kami berharap kalangan muda dan milenial memiliki wakil dalam Pilpres 2024," kata dia dalam siaran persnya, Sabtu (27/8).
BACA JUGA: Dianggap Merakyat, Gibran Dapat Dukungan Menjadi Cawapres 2024
Sosa, sapaan akrab Firosya Shalati menjelaskan bahwa Gibran juga merepresentasikan potensi pemuda Indonesia. Gaya kepemimpinannya sudah dibuktikan selama menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Dia pun percaya Gibran Rakabuming Raka mampu mewujudkan jalan menuju visi Indonesia, yakni Visi Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA: Gibran Hadir di Acara Kopdarnas PSI, Said Abdullah PDIP Merespons, Pakai Frasa Kepala Daerah Sukses
Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad.
"Kami mengetahui seperti yang disampaikan Bapak Presiden, bahwa ke depan adalah satu-satunya peluang emas Indonesia untuk menjadi negara maju. Dan untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sosok yang berani, tegas dan memiliki stamina kecerdasan serta fisik yang mampu melakukan GEBRAKAN, serta kerja-kerja politik nasional, regional maupun internasional," ujar dia.
Terkait dengan siapa nantinya Gibran dipasangkan, menurut Sosa hal itu tidak menjadi persoalan. Bagi sukarelawan GEBRAKAN, calon presiden pada Pemilu 2024 nantinya haruslah pemuda dan itu adalah Gibran.
"Oleh karena peluang emas ini, kami merasa tertantang untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi mercusuar dunia seperti yang diimpikan The Founding Father kami," tuturnya.
Di sisi lain, Sosa menyayangkan saat ini hak-hak berdemokrasi dan berpolitik masih dikebiri, yakni adanya aturan batas usia capres dan cawapres.
"Kami berharap negara memberi hak kepada pemuda untuk menjawab tantangan zaman, untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan nasional, dan untuk mendorong dan memberi kesempatan bagi pemuda-pemudi yang progresif revolusione yang mampu menggoncangkan dunia," ujar Sosa.
Sosa menyebut kontestasi politik bukan hanya mempengaruhi kebijakan selama lima tahun ke depannya. Namun juga akan mempengaruhi generasi-generasi selanjutnya lewat produk-produk regulasi yang akan diterbitkan nantinya.
Namun saat ini banyak politikus yang berkedok mendukung Gen Z maupun generasi Milenial, namun kerap hal tersebut hanya sebatas jargon belaka. Tapi kadang justru tidak benar-benar memahami apa yang menjadi kebutuhan para generasi muda.
"Dari bumi para pahlawan ini kami lahir dan mendeklarasikan diri, bangkit bergerak berjuang dengan melihat sosok Gibran sebagai seorang potensi pemuda yang paham akan tantangan zaman," pungkas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gibran Hadir di Kopdarnas PSI, Said Abdullah PDIP Merespons Begini
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan