Suko Bilang Ada Friksi Antara Bu Risma dan Pak Whisnu

Kamis, 03 September 2020 – 09:32 WIB
Tri Rismaharini. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - DPP PDIP sudah menetapkan pasangan Eri Cahyadi-Armuji sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, di Pilkada 2020.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Airlangga Suko Widodo menyebut faktor Tri Rismaharini menjadi kekuatan pendulang suara untuk pasangan Eri Cahyadi-Armuji.

BACA JUGA: Bu Risma Mengimbau Warga Surabaya Tidak Panik

"Potensi kekuatan suara antara pasangan Eri-Armuji dan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman menjadi berimbang. Namun faktor Risma masih cukup kuat. Dengan catatan PDI Perjuangan solid," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.

Ia mengatakan, jatuhnya rekomendasi PDI Perjuangan ke Eri Cahyadi sebagai calon Wali Kota Surabaya tak terlepas dari peran kuat seorang Tri Rismaharini.

BACA JUGA: Bu Mega Mengancam, Hendri: Memang Ada Kubu-kubuan di Surabaya

Risma yang juga ketua bidang kebudayaan DPP PDI Perjuangan itu sudah disebut sejak lama menggadang-gadang Eri sebagai penerusnya.

"Indikasinya terlihat dari beredarnya baliho di mana-mana. Lazimnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) pasti ada warning dari pemerintah, tetapi selama ini dibiarkan," ucap Sukowi, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Jenazah Letkol Luluk Prabowo Dikubur di Taman Makam Pahlawan

Mengenai pilihan berpasangan dengan Armuji, Suko mengatakan hal itu tak terlepas untuk mengambil suara dari unsur politik karena figur yang berpengalaman sebagai wakil rakyat.

"Pak Armuji kan telah lama dan berpengalaman sebagai wakil rakyat. Bahkan pernah menjadi ketua DPRD Kota Surabaya," kata dosen FISIP Unair tersebut.

Meski begitu, Suko mengingatkan permasalahan yang akan dihadapi PDIP pada Pilkada Surabaya 2020 nanti adalah rasa kecewa dari unsur politik, khususnya yang tidak mendapat kesempatan seperti Whisnu Sakti Buana.

"Beliau kan sudah berhasil mengangkat PDIP Surabaya. Di puncaknya tidak bisa menghantarkannya dapat rekom tapi malah orang lain. Friksi antara Bu Risma dan Pak Whisnu ini yang menyisakan persoalan dalam tubuh PDIP Surabaya," kata Suko.

Sementara untuk pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman, Suko memandang keduanya lebih kuat dari sudut kekuatan mesin partai politik karena didukung Golkar, PKB, PKS, Gerindra, NasDem, Demokrat, PAN, dan PPP.

"Dari sudut kekuatan mesin parpol, pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman masih lebih kuat, tinggal bagaimana mesin itu digerakkan," tuturnya.

Masa pendaftaran Pilkada Kota Surabaya digelar 4-6 September 2020 dan hari H pencoblosan dijadwalkan berlangsung 9 Desember 2020. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler