jpnn.com, JAKARTA - Tokoh intelijen nasional Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono memuji langkah Polri dan Densus 88 yang berhasil mengatasi aksi kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5).
“Sebagai warga negara saya mengucapkan selamat atas keberhasilan Polri dan Densus 88 yang berhasil melumpuhkan kelompok teroris dan meminimalisir korban dalam insiden itu,” kata Hendropriyono di Jakarta, Kamis (10/5).
BACA JUGA: Mako Brimob Masih Tegang, Pria Mengaku Wartawan Dibekuk
Menurut mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini, kerusuhan yang dibarengi penyanderaan di Rutan Mako Brimob merupakan suasana kedaruratan yang sah untuk diatasi dengan kekuatan fisik.
Namun, intelijen pasukan Densus 88 ternyata lebih cerdas, sehingga berhasil mengatasi keadaan tanpa korban jiwa tambahan. Jumlah total korban pada kerusuhan kali ini berjumlah enam orang.
BACA JUGA: MUI Kutuk Keras Kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua
Lima orang merupakan aparat kepolisian yang sebelumnya disandera para tahanan. Sementara seorang lainnya berasal dari pihak tahanan terorisme.
Ketua Umum DPN Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia itu juga mengatakan, potensi teroris seperti pelaku di Mako Brimob cukup banyak di antara masyarakat. Untuk itu dia mengajak masyarakat aktif membersihkan penyakit radikalisme.
BACA JUGA: Polri Harus Investigasi Menyeluruh Peristiwa di Mako Brimob
“Sudah waktunya seluruh elemen bangsa bergerak bersama mengamankan diri sendiri dari virus radikalisme yang subur bagi terorisme dalam segala bentuknya,” katanya.
Hendro menyarankan setiap RT di seluruh daerah menolak kehadiran sosok radikal di daerahnya masing-masing.
“Saya ingatkan lagi bahwa dalam suasana kedaruratan seperti ini, tidak ada aturan apa pun yang punya daya rekat. Pada konteks kedaruratan, pilihannya to kill or to be killed. Membunuh atau dibunuh. Itulah konteks hukum kedaruratan,” pungkas Hendro.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusuh di Mako Brimob: DPR Minta Napi Terorisme Harus Dipisah
Redaktur & Reporter : Ken Girsang