jpnn.com, JAKARTA - Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan bahwa hasil penjualan Instrumen investasi Saving Bond Ritel (SBR) seri SBR011 mencapai Rp 13,91 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu lembaga keuangan yang ditunjuk sebagai mitra distribusi turut mencatatkan penjualan SBR011 yang mengesankan.
BACA JUGA: BRI Terbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan
Penjualan SBR011 yang ditawarkan pemerintah sejak 25 Mei-16 Juni 2022 di BRI menyentuh angka Rp 1,5 triliun.
"Capaian itu melampaui target yang diberikan Kemenkeu kepada BRI," ungkap Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani.
BACA JUGA: BRI Raih Omni Brands of The Year 2022 versi Marketeers
Hani sapaan karib Handayani mengungkapkan antusiasme investor terhadap instrumen investasi dari pemerintah merupakan sinyal yang positif.
Jumlah investor baru SBR011 di BRI meningkat sebesar 68 persen dari 2.600 keseluruhan jumlah investor yang melakukan pembelian SBR011 dibandingkan dengan pada saat penawaran produk SBR010 yang terbit tahun lalu.
BACA JUGA: BRI Bawa UMKM Menuju Pasar Global via ANTAD & Alimentaria Expo
Hal itu dinilainya sebagai tanda tingginya dukungan masyarakat dalam mendukung pembangunan negara.
Penjualan SBR011 merupakan bagian dari kontribusi seluruh masyarakat dalam membantu dan mendorong pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Dari target Kemenkeu yang diberikan ke BRI, penjualan SBR yang dilakukan oleh BRI berhasil mencapai angka mendekati Rp 1,5 triliun dan pastinya lebih dari target yang ditetapkan,” ungkap Handayani.
SBR011 sendiri merupakan satu-satunya Surat Utang Negara (SUN) non-tradable yang dijamin negara dengan nominal pembelian mulai dari Rp 1 juta.
SBR011 menawarkan kupon (imbal hasil) mengambang dengan kupon minimal sebesar 5,50 persen.
SBR011 memiliki tenor selama dua tahun dengan tanggal jatuh tempo 10 Juni 2024. Kendati demikian, pemerintah menyediakan fasilitas early redemption.
Lebih lanjut, Handayani menyampaikan produk investasi yang diterbitkan pemerintah ini sukses memikat banyak investor baru.
"Jika dibandingkan dengan penjualan SBR010, peningkatan penjualan bertumbuh hingga mencapai 41 persen,” jelas kata Handayani. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul